Begini, sampah makanan yang kita buang ini menjadi polusi yang upaya untuk membersihkan nya menghabiskan dana 2 triliun, lalu kita beli sampah makanan dari luar senilai 27 triliun untuk industri pakan ternak sementara ada 22 juta saudara kita sebangsa tanah dan sebangsa air terancam mati kelaparan lalu kita panik soal virus corona?
Kita merugikan negara sebanyak 27 triliun untuk belanja sampah lalu kita buang 2 triliun untuk upaya pembersihan sehingga secara ekonomis nilai kerugian kita 29 triliun.
Pemerintah DKI Jakarta saja tahun lalu mengajukan anggaran 2 triliun hanya untuk MEMPERBAIKI sekolah, lalu berapa banyak bangunan sekolah BARU yang kita bisa buat jika 29 triliun itu tidak kita buang?
29 triliun itu jutaan mulut bisa terisi makanan, bos.
Padahal indonesia dikenal dengan negara dunia ketiga, negara miskin, Indonesia masih merangkak, politik dan pertumbuhan ekonomi kita jelek, tapi kita membuang begitu saja 29 triliun seperti menyeka ingus ini baru masalah makanan.
2. Lingkungan hidup
Sisa makanan yang kita buang itu mengahasilkan efek rumah kaca lebih besar 27 kali lipat dari karbondioksida bayangkan dampak gas metana yang ditimbulkan oleh makanan sisa yang kita buang.
Pemanasan global ini dampak ekonomi sosial sampai korban jiwa nya itu luar biasa, kira berfikir bagaimana cara pemanfaatan sampah plastik yang membunuh biota laut dan hewan darat tapi apakah kita memikirkan sampah makanan yang membunuh manusia di planet ini.
Sampah makanan ini 55% dari seluruh sampah yang ada.
Kenapa tidak kita gunakan dengan mekanisme tertentu hal ini dijadikan subsidi untuk fakir miskin, 1/3 - 1/2 makanan yang kita makan setiap hari itu di buang.
Dengan fakta seperti ini kenapa kita harus makan atau jajan di tempat yang mahal, mewah, padahal itu semua memperburuk kesehatan, karena dengan cara makan kita yang seperti itu kita merubah lingkungan menjadi semakin buruk, dampak nya lintas generasi.