Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Keturunan Cina di Indonesia Banyak yang Kaya?

31 Juli 2020   19:00 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:44 7609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian yang terjadi di masyarakat di benturkan nya antara masyarakat pribumi tidak bisa lebih kaya dari warga keturunan, jelas mereka yang mengatakan demikian adalah mereka yang malas berfikir.

Baca juga : Mengungkap Rahasia Budaya Peruntungan Bisnis Orang Tionghoa

Faktanya orang indonesia yang di anggap pribumi itu enggan berada dalam zona tidak nyaman makanya banyak yang rela membayar puluhan sampai ratusan juta hanya untuk menjadi PNS, polisi, tentara, pejabat, padahal kita tahu jika jadi PNS itu tidak bisa menjadi kaya, gaji nya pas pasan untuk hidup, kenapa masih mau jadi PNS? 

Karena fikiran nya fokus pada kenyamanan tadi. dapat gaji, tidak di siplin tidak masalah karena susah di pecat, tidak berdedikasi tidak masalah, dan tetap akan dapat dana pensiunan di hari tua.

Dorongan untuk bisa santai, bisa aman, nyaman, dan bisa leha - leha ini yang membuat banyak masyarakat berebut untuk menjadi PNS. Mereka rela keluar puluhan sampai ratusan juta untuk mendapat pencapaian seperti itu, jika orang china punya ratusan juta, mereka tidak mau jadi PNS, mereka lebih memilih membuat peluang usaha lain agar bisa menjadi kaya raya.

Targetnya berbeda mereka yang di sebut china itu berusaha untuk menjadi sangat kaya, sedangkan target mereka yang di sebut pribumi adalah zona aman dan nyaman, meskipun harus rela nyogok untuk jadi PNS, dengan gaji 5-6 juta faktanya mereka mau melakukan itu.

Jadi jika ingin kaya caranya bukan dengan operasi menyipitkan mata dan memutihkan kulit kemudian kursus bahasa mandarin atau hokien, perantau atau bukan perantau coba tempatkan diri anda pada posisi yang tidak ada jalan keluar sehingga kita akan terus berjuang. Bukan masalah pendidikan, apalagi etnis dan agama, melainkan karena usaha kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun