Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asbab Al Nuzul Komunis dan Kapitalis

25 Juli 2020   21:52 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya pola peperangan atas penjajah itu sama. Jika yang di rugikan penjajah nya maka terjadi perang besar dan jika yang di rugikan bangsawan pribumi nya maka terjadi perang besar tapi jika rakyat yang di rugikan, tercekik sampai mati semua berjalan biasa saja.

Perang diponegoro yang di rugikan bangsawan, perang patimura yang di rugikan penjajah, bagaimana dengan tanam paksa sampai puluhan tahun puluhan ribu orang di demak, di grobogan mati tidak ada perlawanan sama sekali karena hanya rakyat yang di sengsarakan, Sama seperti sekarang.

Kembali lagi waktu itu indonesia sedang feodal, rakyat kecil di sengsarakan jangan protes. Orang eropa merkantilisme yang penting dapat untung sebanyak banyak nya. Kolonialisme saja sudah buruk di tambah kongsi dengan feodalisme.

Orang jawa itu bukan suka makanan manis, tapi pada masa tanam paksa mereka di paksa menanam tebu sawah ladang nya digusur di rubah jadi lahan tebu, makanya jadi terpaksa makan yang manis - manis.

Disini orang - orang eropa kembali tersadarkan bahwa merkantilisme bukan yang terbaik. Ini yang membedakan orang eropa dengan kita karena mereka selalu mencari celah kesalahan atas perbuatan mereka sendiri dan mencari cara lebih baik. Sedangkan kecenderungan masyarakat asia khusus nya indonesia jika menemukan kesalahan itu di tutupi, malu, aib, makanya sampai sekarang tidak ada perbaikan.

Ditemukan nya kecacatan merkantilisme oleh bangsa eropa membuat mereka berfikir bahwa yang paling berharga bukan lah uang, tapi mereka harus punya mesin uang. Meski import di minimalisir sedikitnya mengeluarkan uang juga dan sebagai manusia yang berfikir mereka butuh kesenangan dan itu membutuhkan uang.

Maka inilah yang memunculkan gagasan untuk bagaimana caranya mengabadikan uang yaitu dengan kapitalisme. Prinsipnya adalah yang penting bukan uang, tetapi alat penghasil uang dalam hal ini aset atau modal.

Anda hanya perlu modal kemudian membuat perusahaan dan mempekerjakan para ahli, biarkan mereka yang bekerja anda santai saja menerima laporan dan menerima hasil.

Disinilah kekaisaran kapitalisme berkembang ternyata lebih enak di banding feodalisme dan merkantilisme. Tetapi kapitalisme di ketahui menimbulkan keserakahan tanpa batas, maka ada paham - paham lain yang mendampinginya, ada yang mengkritik, ada juga yang meng cover dan membuat bagaimana caranya kapitalisme lebih bermoral.

Feminisme itu timbul karena kapitalisme, di awali muncul nya pabrik si perkotaan dan membutuhkan pekerja yang sangat banyak, semakin banyak pabrik semakin banyak tenaga kerja yang di butuhkan. Sampai pada masa itu di inggris, tidak tersedia lagi pekerja pria yang produktif si inggris. Kapitalisme itu mencari nilai tukar, bukan nilai pakai, jadi kapitalis terus membangun pabrik.

Keserakahan ini lah yang membuat kapitalis berfikir bagaimana caranya agar tenaga kerja nya tersuplai di panggillah para perempuan untuk bekerja, bahkan jenis pekerjaan yang di tawarkan tak jarang sangat tidak manusiawi. Karena para ibu bekerja anak - anak mereka tidak ada yang mengurus timbul lah masalah kriminalitas oleh anak - anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun