Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangsa yang Selamanya Tersandra

13 Juli 2020   19:24 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita sandingkan ketika ahok bicara di pulau seribu itu mungkin ada yang tersinggung, tapi mereka tidak bergerak, mereka bergerak setelah ada komando.

Maksud nya dalam kasus situ bondo tidak mungkin kejadian ini akibat spontanitas, apalagi jumlahnya banyak. Kenapa harus 24 greja di bakar, dokumen - dokumen tertentu di bakar.

Di sini kita bisa melihat praduga, gusdur jelas mengatakan pelakunya adalah pemerintah, gereja yang di bakar di 5 kecamatan adalah yang memiliki basis NU yang sangat kuat. Dalam pemilu golkar disana selalu kalah, sehingga nama baik orang islam di hancurkan disana, dan menghancurkan kedamaian di sana agar orang - orang kembali memilih partai pemerintah.

Maukah generasi ini memikirkan siapa penggerak nya?

3. Tasik

Sayang nya motif seperti di atas dari tahun 1996 sampai sekarag motifnya berulang, dari mulai kerusuhan tasik pada ada seorang guru yang menghukum anak polisi, kemudian si guru agama ini di sakiti oleh bapaknya. Tak lama ada gerombolan orang yang menyerang etnis tiong hoa di sana, tidak nyambung bukan karena kasus seperti ini tidak pernah ada di tasik sebelum nya.

Ini selalu tiba - tiba ada sekelompok orang yang memprovokasi kadang di gambarkan oleh saksi berambut cepak dan berbadan kekar, ketika melakukan provokasi begitu systematis, begitu professional banyak saksi yang melihat itu, yang paling terlihat jelas ada di kasus berikutnya.

4. Ambon

Pada suatu hari di ambon yang tentram dan damai ada cek cok antara sopir angkot (kristen) dan preman pasar (muslim). Bukan hanya di ambon palak - palakan lumrah terjadi di indonesia, dan ambon juga sudah sangat terbiasa dengan perbedaan termasuk agama, satu keluarga beda agama itu sudah biasa di ambon. Sebelum nya masyatakat ambon damai berdampingan dan jika ada masalah tidak pernah membawa agama dalam penyelesaiannya.

Pada waktu itu satu jam setelah cek cok tiba - tiba ada masa sudah pakai syal, bawa molotov, batu, teriak - teriak, bawa senjata memyerang kampung muslim, kemudian terjadi lah bentrok antar warga ini.

Kemudian saksi masyarakat dari kristen dan islam melapor pada tni dan polisi tapi respon nya malah pasif, dilain sisi orang - orang yang menyerang itu tidak di kenal. Di ambon itu sangat lekat kekeluargaan nya makanya tidak mungkin mereka tidak kenal satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun