Mohon tunggu...
Neli Agustin Lisdianti
Neli Agustin Lisdianti Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Ilmu, Filsafat, dan Agama"

16 Februari 2020   20:55 Diperbarui: 17 Februari 2020   06:50 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam uraian yang sebelumnya kita telah sampai pada kesimpulan, yaitu filsafat. Berasal dari bahasa Yunani Phylo yang artinya Cinta dan Sophy artinya kebijaksanaan. Kebijaksanaan dalam artian ini adalah mengerti dengan menalam. Jadi Phylosophy diartikan ingin mengerti secara mendalam. Ilmu memberi kita pengetahuan dan filsafat memberi kepuasan kepada manusia akan pengetahuan. Pertanyaannya apakah semua persoalan yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan lantas dengan sendirinya dijawab oleh filsafat? Problema tentang Tuhan, alam, dan manusia sudah banyak terpecahkan ileh ilmu pengetahuan. Namun dismaping itu tidak sedikit juga teka-teki yang menjadi rahasia. Hal ini menjadi bahasan filsafat.

Sesuai dengan judul buku ini pembahasan bagian akhir mengenai agama. Menurut kesimpulan penulis baik religion (religi), maupun din, ataupun agama mempunyai arti etimologi sendiri-sendiri. Namun, secara terminologis dan teknis semua istilah memiliki makna yang sama: Religion (Bahasa Inggris) = Religie (Bahasa Belanda) = Din (Bahasa Arab) = Agama (Bahasa Arab). Manusia mengakui agama adanya Yang suci.

Selanjutnya membahas mengenai kepercayaan. Dalam bidang ilmu pengetahuan yang konon diawali dengan keraguan dan kesangsian itu, terbukti unsur faktor kepercayaan tidak dapat sama sekali dilepaskan, malahan mendahului keraguan dan kesangsian itu sendiri. Dalam filsafat sekalipun yang katanya mencari kebenaran secara radikal, intregal, dan universal itu terbukti menjadikan kepercayaan sebagai pangkal tolaknya. Sedangkan dalam agama kepercayaan itu melahirkan nilai-nilai guna menopang hidup budayanya. Kebenaran yang dipercayai kaum beragama mengenai kepercayaan kepada Tuhan.

Berbicara mengenai filsafat dan kepercayaan penulis sendiri berkeyakinan bahwa:

Sesuatu dasar hidup dan filsafat hidup akan tahan lama hanya apabila dimuati dengan unsur-unsur yang benar dan abadi, yang universal dan eternal, yaitu ajaran wahyu Illahi, yakni ajaran yang serasi betul dengan fitrah manusia. Ajaran wahyu Ilahi yang benar dan abadi itu terdapat hanya dalam agama, agama wahyu, Agama Islam. Agama sebagai kebenaran, agama sebagai pustaka kebenaran, kebenaran mutlak dan kebenaran relatif. Orang-orang yang hidup dalam berbagai pandangan hidup, pandangan dunia, sistem filsafat, ideologi dan lain sebaganya, banyak sekali yang berprasangka dan salah pengertian tentang nisbah antara iman dan akal budi. Mereka menyangka bahwa terdapat suatu jurang yang tak kunjung dapat diseberangi antara iman dan pengenalan, antara iman dan pengetahuan, antara iman dan ilmu pengetahuan, antara iman dan filsafat, dan seterusnya.

Sampailah pada akhir pembicaraan dalam buku ini, mengenai nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama. Kebenaran ilmu pengetahuan adalah positif (berlaku sampai dengan saat ini), kebenaran filsafat adalah spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiris, riset, dan eksperimental). Baik kebenaran Ilmu maupun kebenaran filsafat, keduanya nisbi (relati). Sedangkan kebenaran Agama bersifat mutlak (absolut), karena Agama adalah wahyu yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Benar. Baik ilmu maupun filsafat, keduanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya. Sedangkan Agama dimulai dengan sikap percaya dan iman.

Diatas adalah hasil review buku "Ilmu, Filsafat, dan Agama" guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. semoga bermanfaat bagi pembaca. Bilamana terdapat kesalahan dalam tulisan maupun pemahaman mengenai materi ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun