Mohon tunggu...
Neli Agustin Lisdianti
Neli Agustin Lisdianti Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Ilmu, Filsafat, dan Agama"

16 Februari 2020   20:55 Diperbarui: 17 Februari 2020   06:50 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku      : Ilmu, Filsafat, dan Agama

Penulis             : H. Endang Saifuddin Anshari

Penerbit           : PT Dunia Pustaka Jaya

Tahun Terbit    : 2018

Setiap mahasiswa, kandidat sarjana dan cendekiawan niscaya tidak dapat terlepas dan melepaskan diri dari kebenaran. Dalam buku ini dibahas terdapat 3 institut kebenaran, yaitu ilmu, filsafat, dan agama. Mendudukkan masalah ilmu, filsafat, dan agama secara tepat sangatlah penting bagi manusia untuk ketentraman jiwa dan untuk kemantapan manusia kedepannya dalam menghadapi berbagai masalah hidup dan pergolakan dunia.

Pembahasan pertama pada buku ini mengenai perbedaan asasi manusia dan hewan. Penulis mengutip dari berbagai keterangan para pemikir dari berbagai zaman, yakni manusia adalah sejenis hewan. Namun  manusia memiliki keistimewaan yang tentunya berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk yang berakal, sadar diri, melakukan berbagai hal dengan akal pikirannya.

Pembahasan kedua mengenai definisi manusia sebagai makhluk pencari kebenaran. Manusia adalah hewn tukang bertanya dan berpikir. Berpikir adalah bertanya. Bertanya adalah mencari jawaban. Mencari jawaban adalah mencari kebenaran.

Setelah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk pencari kebenaran, pembahasan pada bab ini mengenai apa itu kebenaran. Tiga teori telah tampil digelanggang diskusi ini. Pertama Teori Kerespondensi. Menurut teori ini kebenaran ialah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan itu sendiri.  Kedua yaitu Teori Konsistensi. Kebenaran menurut teori ini ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui, terima, dan akui sebagai benar. Teori ini agaknya dapat juga dinamakan Teori Penyaksian (justifikasi) tentang kebenaran, karena menurut teori ini suatu keputusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian oelh putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui, terima, dan akui sebagai benar. Ketiga Teori Pragmatis. Ide-ide yang benar adalah ide-ide yang dapat kita serasikan, kita umumkan berlakunya, kita kuatkan, dan kita periksa. Begitulah kebenaran menurut teori ini.

Pembahasan selanjutnya mengenai masalah manusia. Yang dimaksud masalah manusia disini ialah segala yang dipermasalahkan manusia, temasuk ddalamnya manusia sebagai masalah. Alam dan manusia itu sendiri adalah masalah manusia. Bagaimana alam ini adalah manusia yang memecahkan masalahnya. Sokrates mengundang pehatian pada "segala yang dipermasalahkan manusia itu dengan dimulai dari manusia sendiri sebagai masalah. Masalah hidup manusia terbagi atas dua kategori, yaitu masalah segera dan masalah asasi. Masalah segera adalah masalah praktis sehari-hari. Sedangkan disebut masalah asasi bilamana suatu pertanyaan menimbulkan pertanyaan lainnya. Pentingnya pertanyaan asasi dalam kehidupan praktis bisa untuk mencari dan menemukan kebenaran.

Bab selanjutnya mendiskusikan mengenai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu ialah usaha pemhaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian, dan hukum-hukum yang diselidiki sejauh yang dapat dijangkau oleh indra manusia. Obyek ilmu pengetahuan ada dua macam yaitu obyek material dan obyek formal. Pada garis besar obyek ilmu pengetahuan ialah alam dan manusia.

Secara umum ilmu pengetahuan terbagi atas tiga kelompok besar. Ilmu-ilmu pengetahuan alam, ilmu-ilmu kemasyarakatan, dan humaniora. Kemudian sikap-sikap yang harus dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari, meneruskan, menolak, atau menerima serta mengubah atau menambah suatu ilmu yaitu sikap serba skeptis, serba penasaran, serba obyektif, sikap berkejujuran intelektual, sikap lain seperti rendah hati, sabar, tabah, toleran, dan lain sebagainya. Fungsi ilmu pengetahuan adalah agar supaya mengetahui bagaimana membedakan antara benar dan palsu hingga sejelas-jelasnya. Dalam buku ini juga dibahas mengenai metode pengetahuan ilmiah seperti pada umumnya, pengumpulan data, pengamatan, pemilihan data dan fakta, penggolongan, penafsiran, penarikan kesimpulan umum, perumusan hipotesis, pengujian, penilaian, perumusan teori, perumusan dalil atau hukum ilmu pengetahuan. Istilah-istilah yang erat dengan ilmu pengetahuan terutama dengan metode ilmiah yakni postulat, asumsi, hipotesis, dan teori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun