Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyongsong PSBB Jilid 2

14 September 2020   17:21 Diperbarui: 14 September 2020   17:27 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini orang-orang cenderung berani menuduh orang lain yang membuat dia sakit bukannya berpikir dia harus sehat dan kuat agar terhindar dari sakit.

Adalah aneh memiliki pandangan kita sakit akibat tertular OTG (istilah resmi sudah berbeda tapi bukan pokok bahasan). OTG itu siapa? Mereka orang sehat bukan, apakah kita jadi suudzon dengan setiap orang yang kita temui, jangan-jangan dia OTG.  Yang salah itu sistem imun kita sendiri, bukan OTGnya.  Itu namanya buruk muka cermin dibelah. Kita yang rentan sakit akibat gaya hidup tak sesuai fitrah, kok menyalahkan orang lain.

Lagipula apa sih yang dimaksud dengan OTG? Setiap orang sehat bugar yang suatu ketika kedapatan positif Covid setelah dilakukan swab test kah? Itukah yang dimaksud dengan pelabelan OTG? Kalo itu, berarti bisa saya, anda atau anggota keluarga kita, siapa pun.

Virus bisa saja menulari siapapun tapi pada OTG bisa jadi mampu dia atasi karena respon  imunnya bagus dan normal. Pada pengidap sindrom metabolic, respon imun mereka abnormal. Lalu kita sibuk menunjuk hidung OTG telah menulari kita bukannya berupaya meningkatkan kesehatan kita sendiri.

Berusaha lah terus untuk mengentaskan diri dari sindrom metabolic agar kita bisa punya respon imun yang normal.  

Virus hanya bisa diatasi dengan antibody. Antibody dihasilkan oleh sistem imun yang sehat dan berfungsi maksimal.

Seseorang dengan sindrom metabolic umumnya memiliki respon imun abnormal maka dia sulit memiliki antibody karena antibody adalah produk akhir sistem imun setelah melalui serangkaian proses penanganan virus yang melibatkan tiga divisi di sistem imun manusia: innate immune system, adaptive immune system dan humoral immune system.

Vaksin ditujukan memotong sebagian peran innate dan adaptive immune sistem. Tujuannya memberikan data instan kepada humoral immune system kita yang dinamakan antibody.

Vaksin mungkin bisa bekerja pada orang sehat, yang sebetulnya justru tidak butuh vaksin untuk melawan suatu virus, tapi saya tidak yakin jika diberikan ke penderita sindrom metabolic karena sejak awal respon imunnya sudah tidak normal. Jangan sampai ketika vaksin yang dinanti tiba mereka tidak bisa mendapatkan manfaatnya.

Jika begitu silakan jawab dalam hati masing-masing mana yang prioritas untuk dilakukan, tunggu imunisasi dengan vaksin atau mulai lakukan optimalisasi metabolic conditioning?
Agaknya pengidap sindrom metabolic sendiri lebih berhak menentukan.

Alangkah baik jika PSBB jilid 2 ini disertai edukasi tentang optimalisasi metabolic conditioning sebagai upaya menekan fatalitas dan perbaikan respon imun masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun