Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

If You're Not The One (8)

21 Januari 2019   17:43 Diperbarui: 21 Januari 2019   17:44 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest

"Sebenarnya aku tidak mau kami putus tetapi masalahnya dia tahu kalau aku sudah kehilangan rasa sama dia. Jadi usahaku untuk mempertahankan hubungan mungkin juga tidak bisa meyakinkan dia." Akhirnya aku bercerita semuanya tentang percakapanku dengan Pipit dan juga tentang Fira.

"Sejak kapan kamu suka sama Fira?"

"Beberapa bulan ini Rin, kamu tahu kan kalau aku dan dia sudah saling kenal dan bersahabat hampir 10 tahun. Tapi perasaanku sendiri mulai berbeda setelah 8 bulan terakhir ini. Bagaimana lagi, aku tidak bisa menipu diri kalau aku jatuh cinta sama dia. Masalahnya Rin, umurnya lebih tua 3 tahun dariku." Aku perhatikan raut wajah Ririn, biasa saja, tidak kaget.

"Terus kenapa kalau dia lebih tua dari kamu. Yang penting dia bisa menghargai kamu tidak?"

"Sangat, bahkan kadang-kadang aku lupa dia lebih tua dariku karena dia bisa bertindak lebih kanak-kanak daripadaku."

"Bagaimana pekerjaan? Bukankah dia lebih tinggi posisinya di kantor dibanding kamu? Sudah kamu pertimbangkan hal itu?"

"Sudah Rin, dia tidak pernah merasa hal itu mengganggu karena dia tahu kemampuanku. Sebenarnya aku ada niat untuk mulai berkantor sendiri, aku pikir sayang kalau aku terus-terusan bekerja sama orang lain."

Aku bercerita panjang lebar mengenai Fira, betapa aku bahagia setelah menyadari sebenarnya dialah pilihanku, mungkin itu yang namanya menemukan soulmate.

"Aku khawatir Ibu tidak setuju hubunganku dengan Fira karena alasan-alasan yang aku cerita tadi, umur, kesan bahwa Fira yang bikin aku putus dari Pipit, yang semacam itu Rin yang bikin aku agak ngeri membuka cerita ini ke Ibu. Kamu tau kan gimana sayangnya Ibu ke Pipit." Ririn mengangguk menyetujui pikiranku.

"Tapi kamu nggak bisa terus sembunyi-sembunyi, memangnya kamu masih anak remaja. Kamu mesti tanggung jawab Ran, kasih tau Ibu segera, walaupun ada resiko Ibu marah, kecewa, tapi Ibu pasti bisa mengerti akhirnya. Dia juga kan pengen kamu bahagia, kalau memang kebahagiaan kamu dengan Fira bukan Pipit, nanti juga dia menerima. Kalau soal umur, itu sih gak mesti dipermasalahkan. Kamu nggak tau berapa beda umurku dan Rizal?" aku menggeleng dan terbelalak waktu dia menunjukkan kelima jarinya di depanku. Aku tidak pernah tau soal itu aku memang tidak pernah perduli selama ini dengan urusan orang lain.

"Buktinya sampai sekarang kami baik-baik saja, dia juga lebih dewasa dariku, semua itu tergantung masing-masing kita menjalaninya Ran. Kembali ke niat kita apa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun