"Ya mau, tapi lucu aja ngomongin soal itu sekarang."
"Memangnya kenapa, aku sih memang kepingin segera mungkin honey moon sama kamu, sebelum atau sesudah menikah." Aku tertawa dalam hati, aku bisa membayangkan raut wajah Fira mendengar kata-kataku, pasti mukanya merah, aku tahu Fira.
"Ehm... sebelum menikah? Boleh juga idenya." Aku tersentak mendengar reaksinya, sejenak diam tak lama kemudian aku mendengar suara Fira mentertawakanku,
"Hey...kok diam. Aku cuma bercanda lho, jangan kaget gitu ah."
"Justru aku berharap kamu nggak bercanda." Kataku dengan nada sungguh-sungguh. Berganti, Fira yang terdiam, "Ha...ha...ha....aku pengen lihat muka kamu saat ini deh, pasti merah jambu. Aku juga bercanda Fir, walaupun sebenarnya mengharap..he..he...he."
"Ngaco ah kamu. Nanti kalau ada yang denger gimana, disangka kita udah ngapain gitu. Ngomong-ngomong kamu lagi dimana sekarang, kok berisik sih?"
"Makan dengan teman-teman yang biasa, di Spice Garden."
"Udah selesai makannya?"
"Belum, mudah-mudahan mereka nggak biarin makananku diangkat."
"Ya sudah, sana makan dulu deh, nanti malam aku telepon lagi ya."
"Kenapa mesti tunggu nanti malam dan harus kamu yang telepon aku. Memangnya aku nggak boleh telepon kamu kapan aja?"