Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Antara Dua Rahang dan Dua Kaki

10 Desember 2012   16:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.

Pada saat Adam dan Hawa hidup di Surga, Iblis sudah terusir dari Surga akibat kesombongannya dan dia sudah terputus dari rahmat Allah selamanya. Pada percobaan pertama Iblis menggoda Adam melalui seekor ular, dia membisiki Adam bahwa Tuhan tidak berkenan dia memakan buah khuldi karena setelah memakannya Adam bisa hidup abadi. Adam tidak terkecoh, dia bahkan menasihati ular tersebut dengan berkata “wahai ular, itu adalah bisikan Iblis. Bagaimana mungkin aku mendekati hal yang telah dilarang oleh Tuhanku dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan perintahNya.”

Singkat cerita, gagal menggoda Adam, Iblis mencoba mendekati Hawa. Masih dengan menggunakan ular, Iblis mengganti trik. Dikatakannya kepada Hawa bahwa Adam dan Hawa diperkenankan untuk memakan buah khuldi sebagai hadiah ketaatan mereka kepada Allah. Awalnya Hawa tidak mempercayai, tapi Iblis kembali memberikan bujukan dan rayuan mautnya.

Pohon Khuldi dijaga oleh dua malaikat penjaga. Rayuan Iblis yang menyarankan Hawa untuk mencoba mendekati pohon itu untuk membuktikan bahwa dia tidak akan dicegah sehingga menjadi dasar pembenar tindakan pelanggaran Hawa telah nyata-nyata membuat Hawa terkecoh.  Pada saat Hawa bersedia mencoba, Malaikat penjaga pohon pun heboh berusaha melarang dan menyelamatkannya, namun turunlah wahyu yang menahan mereka:

“Kalian Aku perintahkan untuk menjaganya dari mahluk-mahluk yang tidak berakal, adapun bagi mereka yang telah Kuberikan kemampuan untuk menalar dan memilih, biarkan saja akal mereka yang telah Kujadikan hujjah bukti bagi dirinya yang menentukan. Kalau dia menuruti akalnya, maka dia berhak mendapatkan pahala-Ku, adapaun jika dia melanggar dan menyalahi perintah-Ku maka dia berhak mendapatkan hukuman-Ku.”

Seakan membuktikan perkataan Iblis, Hawa dapat bebas mendekat pohon khuldi. Setelah Hawa puas memakan buah khuldi, dia pun memanggil Adam. Selanjutnya mereka berdua merasa menyesal dan bagaimana akhir kisah Adam dan Hawa selanjutnya sudah kita pahami semua.

Kisah mengenai Adam dan Hawa adalah pelajaran bagi kita. Sekali Allah menetapkan, merupakan kewajiban kita untuk menaatinya. Sungguh tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berkelit, mengatakan kita tidak tahu akan segala sesuatu. Kita bisa belajar menuntut ilmu hingga ke luar negeri, mengapa tidak berusaha untuk membuka Al Quran untuk mencari penerangan hidup, sementara Al Quran itu sudah ada tergeletak bertahun-tahun di salah satu sudut rak buku di rumah kita.

QS. 5:10

Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."

QS.  2:269

Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun