selanjutnya pembina PERMAPPA dalam sambutannya " Mereka sudah memiliki alat sikop dan lingkis untuk siap bekerja, yang lain harus bisah, uang banyak itu gunakan untuk "les" bukan main berfoya-foya diluar, tuturnya.
ditanggapi dan dilanjutkan salah satu hadirin dalam sambutannya, lahannya terdiri dari dua tempat yakni bergambung dengan rakyat yang tertindas atau masuk menjadi birokrat semua tergantung pada mahasiswa papua terutama mereka yang Wisuda/I, tegasnya.
"Nasib rakyat dan mahasiswa papua jangan tergantung pada daerah Otonomi Baru (DOB) karena pemekaran itu membawa dampak buruk dan ancaman serius bagi rakyat papua, membawa pecah belah rakyat dan itu kepentingan bagi pemodal besar imperialisme dan kolonialisme tuturnya."
"Rakyat papua  hari ini hidupnya tidak aman, mereka semua pengungsi dan meninggalkan tempat tinggal mereka akibat operasi militer seperti Nduga, Intan Jaya, Maibrat, Oksibil, dan beberapa daerah lainnya masih dalam Operasi Militer sampai sekarang. Usai sambutan diakhiri dengan kata, "Papua Merdeka,Papua Merdeka". [NEKY/SC]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H