Mohon tunggu...
NEKILES YIGIBALOM
NEKILES YIGIBALOM Mohon Tunggu... Editor - KKN BTV 3 UNEJ KELOMPOK 48, MENCEGAH KEJADIAN STUNTING PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPA (HPK)

Kuliah kerja Nyata KKN Unej Back To Village 3 adalah salah satu mata kuliah dengan tujuan utama untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, oleh karena itu, saya mahasiswa KKN bernama nekiles yigibalom dengan tematik. program kemanusiaan stunting AKI/AKB. spesifikasi topic pada minggu ke tiga yang saya lakukan terhadap keluarga mitra adalah (Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) mengapa saya memili topic tersebut karena sebagian masyarakat tidak semuanya paham tentang pentingnya program 1000 hari HPK?, Bahkan tidak tahu prosedur pelayanan kerja program 1000 HPK? bagaimana masyarakat ikut berpartisipasi? Sehingga melalui KKN back to village 3 ini, menjadi transformasikan guna sampaikan informasi yang baik dan benar tentang pencegahan stunting agar masyarakat aktif mengikuti program 1000 hari kehidupan, dimulai saat di dalam kandungan sampai 2 tahun pertama setelah kelahiran, namun ada beberapa masalah yang tidak bisa dapat di ketahui tentang informasi 1000 HPK? Apa itu sih HPK?, bagi masyarakat awam tidak sepenuhnya paham, oleh karena itu melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN Back To Village pada minggu ketiga ini menjadi infomen bagi masyarakat lebih khususnya keluarga mitra di jalan kencana RT 2/RW 37 Desa sumbersari, kecamatan sumbersari kabupaten jember propinsi Jawa Timur, Selama pelaksanaan KKN pada minggu ketiga ini beberapa kendala yang saya alami adalah keluarga mitra banyak beraktivitas kerja di kantor dan perusahaan, anak-anaknya juga kuliah sehingga pelaksanaan KKN dilakukan pada sore hari jam 14 :00 Sampai selesai, tidak hanya waktu pelaksanaan kkn yang terkendala tetapi berbagai macam kendala yakni keterbatasan bahasa karena mayoritas desa sumbersari orang mandura dan jawa apalagi saya mahasiswa papua dengan berbagai kekurangan dan juga perbedaan budaya,kultur, bahasa, sehingga apa yang saya sampaikan materi kadang menanyakan kembali dari mitra, kurang terserap ke masyarakat tetapi ya puji Tuhan 89% masyarakat paham serta aktif menanya ini menunjukkan bahwa mitra tersebut paham 2. Sumber Daya Sumber Daya yang saya Lihat ketika melakukan KKN selama 2-3 minggu akhir-akhir ini, Masyarakat sumbersari khususnya pada mitra memiliki fasilitas rumah lengkap, posyandu dan pusat layanan masyarakat atau Puskesmas terdekat, ini mempermudah pelayanan kesehatan di sumbersari, selain itu adanya puskesmas, tim kesehatan bisa menyelenggarakan edukasi serta sosialisasi tentang Pentingnya program seribuh hari kehidupan (HPK) terhadap masyarakat, selain itu rata-rata masyarakat sumbersari memiliki henpone sehingga browser di google untuk mncari informasi-informasi tepat, akurat dan lengkap tentang Program 1000 HPK, kemudian pelaksanaan KKN BECK TO VILLAGE 3 ini hanya menjadi penambahan atau reviuw kembali, karena masyarakat sudah paham tentang 1000 HPK, penilaian dilihat dari tingkat pengetahuan masyarakat sehingga sampai saat ini sumbersari tidak memiliki riwayat stunting AKI dan AKB Selama dua tahun belakangan ini. 3. Kesehatan Kecamatan sumbersari desa sumbersari kabupaten jember, hampir setiap tahun mengalami peningkatan indeks kesejahteraan baik sosial, spiritual, bio, Psikologis, Karena desa sumbersari merupakan wilayah dalam kota jember dan sangat strategis sehingga didalamnya terdapat berbagai pusat pelayanan public seperti Rumah sakit, puskesmas, posyandu serta fasilitas alkes dan kualitas pelayanan lebih baik dan terpandu ini berdampak pada menurunya angka kematian ibu dan angka kematian bayi, itulah gambaran umum yang saya lihat di wilayah sumbersari, RT 2/RW/37 sedangkan kondisi keluarga mitra tidak ada menemukan riwayat stunting maka melalui KKN ini terus mendorong agar terhindar dari penyakit stunting 4. Tujuan Tidak semata dapat nilai mata Kuliah kerja Nyata tetapi Melalui kkn pada minggu ketiga ini untuk mendorong mitra agar hidup bersih dan sehat serta terhindar dari stunting, selain itu memberikan edukasi tentang program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 5. Bentuk kegiatan Memberikan edukasi melalui KKN bact to Village 3 ini dalam bentuk materi ppt kemudian di persentasikan, Tanya jawab, pengambilan foto dan video sebagai bukti kegiatan untuk melapirkan tugas di logbook pada minggu ke 3 6. Sasaran KKN Mitra keluarga ibu Dewi di desa sumbersari RT2/RW37 kecamatan sumbersari kabupaten jember 7. Rekomendasi Saya mahasiswa KKN Nekiles Yigibalom memberikan rekomendasi kepada keluarga mitra agar keluarga ibu dewi tetap sehat dan terhindar dari stunting AKI dan AKB Serta mencegah kejadian Stunting pada 1000 hari pertama kehidupan mulai dari bayi masi kandungan hingga 2 tahun, serta lingkungan selalu bersih, makan teratur, diharapkan jangan lupa mematuhi protocol kesehatan dalam pencegahan corona virus disease /covid-19 Yang sedang melanda di dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dua Orang Anggota Aktif AMP Komite Kota Jember Telah Wisuda

12 Maret 2023   19:29 Diperbarui: 12 Maret 2023   19:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Puluhan mahasiswa dan pelajar serta tamu undangan yang hadir penuh antusias dan gembira mengikuti seluruh rangkaian Acara syukuran Wisuda atau wisudawati dalam bentuk  Bakar batu (wam) di pakusari jember jawa Timur, pada,11 Maret 2023

Banyak sebagian dari kita tanpa dipahami subtansi, tanpa pendekatan 5W1H mentah-mentah menimbulkan stigma buruk yang menempelkan pada sejumlah mahasiswa papua yang  memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa west Papua melalui aksi demo.

itu menganggap  sebagai "orang-orang bodoh, tidak kuliah, orang-orang pengacao, dan tidak terdidik bahkan tidak beretika dan sejenis (stereotif) atau hinahan lainnya."

Tetapi saat ini wisuda dan wisudawati Midiles Kogoya, S.M dan Nemia Belau, S.Pd baru saja menambahkan nama Belakang ini membuktikan bahwa kami tidak hanya Pendemo, berteriak menuntut kemerdekaan papua di jalanan tetapi kami juga bisah berusaha menyelesaikan Kuliah akhirnya  mendapatkan Gelar Sarjana tandasnya.

"Kesan serupa juga disampaikan Eta dalam sambutannya "mereka menempatkan waktu baik dalam AMP, keluarga maupun tugas kampus akhirnya perjuangan mereka akhiri, bukan berarti akhiri perjuangan sampai disini tidak tetapi ini hanya membuat suatu pondasi tuturnya".

Lanjut eta, "ia berharap kawan-kawan setelah kuliah pulang kasitahu orang tua bahwa jangan hidup bergantung pada pemekaran DOB, Itu omong kosong Belakah tetapi kasitahu pada orang tua bahwa kembali pegan sikop, dan tugas kita hari ini belajar- belajar dan belajar.

itu tugas kami, "jangan pulang tidak hanya membawa ijazah saja tetapi juga harus disertai pengetahuan tegasnya."

  kita harus bangkit, Papua harus menentukan nasib sendiri, jangan tergantung nasib kita pada orang lain sebab kami sebagai pemuda papua dituntut untuk belajar, melatih mental, kemudian pulang mengabdi pada rakyat, menjaga hutan.

karena pulau Papua itu tuhan diberikan untuk orang asli papua (rambut keriting, kulit coklat) sehingga harus mengurus diri sendiri, tidak ada orang lain datang mengurus nasib kita" Ucapnya.

Karena itu, lanjut Eta, kami yang merantau ini jangan minum, jangan main perempuan sembarang tetapi kalau mau kawin silahkan kawin karena saya butuh manusia, wilayah papua tidak ada orang, kalian ini akan pegan.

Wilayah papua yang luas itu kasih ke orang lain atau kalian akan pegan dan urus sendiri tergantung pada pemuda itu sendiri. "  

selanjutnya pembina PERMAPPA dalam sambutannya " Mereka sudah memiliki alat sikop dan lingkis untuk siap bekerja, yang lain harus bisah, uang banyak itu gunakan untuk "les" bukan main berfoya-foya diluar, tuturnya.

ditanggapi dan dilanjutkan salah satu hadirin dalam sambutannya, lahannya terdiri dari dua tempat yakni bergambung dengan rakyat yang tertindas atau masuk menjadi birokrat semua tergantung pada mahasiswa papua terutama mereka yang Wisuda/I, tegasnya.

"Nasib rakyat dan mahasiswa papua jangan tergantung pada daerah Otonomi Baru (DOB) karena pemekaran itu membawa dampak buruk dan ancaman serius bagi rakyat papua, membawa pecah belah rakyat dan itu kepentingan bagi pemodal besar imperialisme dan kolonialisme tuturnya."

"Rakyat papua  hari ini hidupnya tidak aman, mereka semua pengungsi dan meninggalkan tempat tinggal mereka akibat operasi militer seperti Nduga, Intan Jaya, Maibrat, Oksibil, dan beberapa daerah lainnya masih dalam Operasi Militer sampai sekarang. Usai sambutan diakhiri dengan kata, "Papua Merdeka,Papua Merdeka". [NEKY/SC]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun