Waktu memberikan kesempatan Resti untuk menjelaskan ide dan kreatifnya kepada sang Rino sehingga keduanya sepakat untuk melaksanakan proyek tersebut.
Hari pertama dimana proyek mulai jalan. Pengumpulan materi, pencarian tempat mulai dilakukan. Lelah yang selalu melanda, tetapi tak pernah niat menyerah sedikitpun. Resti dan Rino tetap berusaha untuk mengumpulkan materi dan ide-ide mereka.
Hari pun terus berganti, waktu terus bergulir. Tidak terasa proyek ini mendekatkan mereka pada pertemuan dua hati. Rino yang secara tidak langsung mengisyaratkan perasaannya kepada Resti.
*******************************
Di sebuah ruangan kecil, disitu sepasang mata bola bertemu untuk menyelesaikan proyeknya.
"Res....dia suka sama kamu y?" kata Restu kepada Resti
"Ngga...kata siapa, dia sudah bertunangan Tu..." jawab Resti
"Emang kalau sudah tunangan kenapa? selama janur kuning belum melengkung, tidak ada masalah dong" tegas Restu kepada Resti
"Ngaco kamu..." sambil berlalu dan menepuk pundak Restu
****************************
Malam yang begitu aneh bagi Resti. Tidur yang tidak nyenyak, terlintas bayang Rino mampir di pikiran bawah sadarnya. Resti dengan tidak sengaja sudah menumbuhkan benih cinta di hatinya untuk Rino. Senyum simpul menghias manis wajahnya. Lamunannya tersadarkan oleh suara HP nya. Semakin tidak menyangka ketika Rino yang tiba-tiba melontarkan pesan tengah malam. Perhatian-perhatian dari Rino mulai terlontar untuk Resti.