"A leader. . .is like a shepherd. He stays behind the flock, letting the most nimble go out ahead, whereupon the others follow, not realizing that all along they are being directed from behind." -- Nelson Mandela
Kutipan tersebut adalah ucapan dari seorang pejuang anti apartheid Afrika Selatan. Perjuangannya membuahkan hasil yang sangat luar biasa dengan dihapusnya rasisme dari negara paling selatan Afrika itu.Â
Kutipan itu mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin justru lebih banyak bekerja di balik layar. Seorang pemimpin baginya adalah orang yang mampu mengarahkan sebuah bangsa ke arah yang lebih baik tanpa disadari. Hal itu agaknya mirip dengan apa yang dilakukan oleh Budi Gunawan (BG) akhir-akhir ini.
BG adalah seorang Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia terlihat saat pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo pada 14 Juli lalu di Stasiun MRT Lebak Bulus.Â
Ia pun turut hadir pada pertemuan antara Megawati dan Prabowo di kediaman Presiden RI ke-5 itu di Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada 24 Juli 2019. Kedua pertemuan itu sangat spesial.Â
Alasan yang pertama adalah saat pertemuan Jokowi-Prabowo. Pertemuan tersebut mempertemukan antara dua rival yang saling bertarung di kontestasi Pilpres 2019. Rivalitas tersebut telah membuat bangsa Indonesia terpecah antara dua kubu. Terlebih lagi dengan banyaknya berita hoax serta tuduhan kecurangan membuat tensi politis menjadi sangat panas.Â
Tetapi BG mampu meluluhkan Prabowo sehingga pertemuan itupun dapat terjadi. Ia bekerja di balik layar dalam senyap dan tak disangka ternyata lewat tangan dinginnya lah BG mampu mewujudkannya.
Alasan yang kedua adalah kepiawaian BG mempertemukan Prabowo dengan Megawati. Kedua tokoh ini telah berada pada posisi yang berseberangan selama dua kali perlehatan Pilpres.Â
Akan tetapi, pertemuan mereka pun dapat terjadi. Bahkan pertemuan tersebut berlangsung hangat dengan dijamunya Prabowo lewat masakan kesukaannya, yakni nasi goreng buatan Megawati.
Maka tak salah pula Waketum Gerindra Arief Poyuono memuji sosok BG. Menurut politikus Gerindra ini, "Ada Budi Gunawan ya dalam pertemuan Mega-Prabowo. Memang top Mas BG sebagai komunikator politik yang berkelas."Â
Ia menambahkan pula perihal pertemuan Prabowo dengan Jokowi di Stasiun MRT. "Di MRT, pertemuan Prabowo-Joko Widodo juga ada Mas BG, sang komunikator politik berkelas, yang sudah tidak diragukan kemampuannya menjembatani adanya dialog antarpemimpin nasional yang beda jalan dan arah politiknya dalam membangun Indonesia," tambah Arief.
Arief Poyuono pun berharap BG dapat melanjutkan kepiawaiannya dalam mempersatukan para elite politik yang kini sedang tercerai-berai. Arief pun menilai bahwa BG pantas untuk berkarir di dunia politik. Bagaimana tidak, upaya BG dalam mempertemukan ketiga tokoh nasional itu membawa kesejukkan bagi situasi politik tanah air.
Tentunya apabila BG berniat untuk berkarir di dalam dunia politik, ia membutuhkan kendaraan politik berupa partai. Kedekatannya dengan Megawati serta sosok BG yang dekat dengan semua elite politik membuatnya pantas untuk menjadi penerus Megawati di PDIP.Â
Menurut Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, calon penerus tersebut dapat berasal dari trah Soekarno ataupun trah non Soekarno. Penerus PDIP dari trah Soekarno jelas-jelas adalah kedua anaknya yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Akan tetapi, penerus dari trah non Soekarno bisa jadi ada pada rising star yang baru yakni BG.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kehadiran BG saat pertemuan Prabowo-Megawati bukanlah sebagai kader PDIP. Menurutnya seorang kader harus memiliki KTA dan mengikuti program kaderisasi PDIP, sedangkan BG tidak memilikinya dan belum pernah mengikuti program itu.Â
Akan tetapi, bukankah walau tidak memiliki KTA PDIP, BG bisa saja menjadi kader Partai berlambang banteng itu nantinya? Bahkan, walau tidak menjadi Ketum menggantikan Megawati, ia bisa jadi akan memiliki posisi penting di PDIP.
Tak salah kiranya, jika kita menilai bahwa jiwa kepemimpinan ada dalam diri BG sesuai dengan kutipan dari Nelson Mandela tadi. BG mampu bekerja dalam senyap sambil mengarahkan para elite politik nasional untuk bersatu sehingga mampu mewujudkan persatuan NKRI. Maka tak aneh pula ia kini telah menjadi tokoh yang diperhitungkan untuk maju di Pilpres 2024.Â
Sumber:
1. Detik [Megawati-Prabowo Ketemu, Waketum Gerindra: Top Mas BG!]
2. Detik [Kata PDIP soal Kehadiran BG di Pertemuan Mega-Prabowo]
3. Rmol Banten [BG Dan Jokowi Calon Penerus Mega Non Trah Soekarno Di PDIP]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H