Arief Poyuono pun berharap BG dapat melanjutkan kepiawaiannya dalam mempersatukan para elite politik yang kini sedang tercerai-berai. Arief pun menilai bahwa BG pantas untuk berkarir di dunia politik. Bagaimana tidak, upaya BG dalam mempertemukan ketiga tokoh nasional itu membawa kesejukkan bagi situasi politik tanah air.
Tentunya apabila BG berniat untuk berkarir di dalam dunia politik, ia membutuhkan kendaraan politik berupa partai. Kedekatannya dengan Megawati serta sosok BG yang dekat dengan semua elite politik membuatnya pantas untuk menjadi penerus Megawati di PDIP.Â
Menurut Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, calon penerus tersebut dapat berasal dari trah Soekarno ataupun trah non Soekarno. Penerus PDIP dari trah Soekarno jelas-jelas adalah kedua anaknya yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Akan tetapi, penerus dari trah non Soekarno bisa jadi ada pada rising star yang baru yakni BG.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kehadiran BG saat pertemuan Prabowo-Megawati bukanlah sebagai kader PDIP. Menurutnya seorang kader harus memiliki KTA dan mengikuti program kaderisasi PDIP, sedangkan BG tidak memilikinya dan belum pernah mengikuti program itu.Â
Akan tetapi, bukankah walau tidak memiliki KTA PDIP, BG bisa saja menjadi kader Partai berlambang banteng itu nantinya? Bahkan, walau tidak menjadi Ketum menggantikan Megawati, ia bisa jadi akan memiliki posisi penting di PDIP.
Tak salah kiranya, jika kita menilai bahwa jiwa kepemimpinan ada dalam diri BG sesuai dengan kutipan dari Nelson Mandela tadi. BG mampu bekerja dalam senyap sambil mengarahkan para elite politik nasional untuk bersatu sehingga mampu mewujudkan persatuan NKRI. Maka tak aneh pula ia kini telah menjadi tokoh yang diperhitungkan untuk maju di Pilpres 2024.Â
Sumber:
1. Detik [Megawati-Prabowo Ketemu, Waketum Gerindra: Top Mas BG!]
2. Detik [Kata PDIP soal Kehadiran BG di Pertemuan Mega-Prabowo]
3. Rmol Banten [BG Dan Jokowi Calon Penerus Mega Non Trah Soekarno Di PDIP]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H