Kemungkinan hal ini dilakukan dengan asumsi apabil benar KSAD merebut pimpinan tertinggi saat darurat sipil, maka Wakil KSAD baru yang diangkat oleh Panglima TNI akan memegang selurung pasukan AD. Panglima TNI pun akan menjadi kunci untuk mengkudeta balik apabila ada kesempatan.
Apakah hal ini terlalu mengada-ada? Tidak juga, buktinya dapat terlihat saat Rapat Covid-19 TNI AD tanggal 5 April 2020 yang berlangsung dengan tegang. Dalam rapat tersebut KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sampai harus mengeluarkan dua jenderal berbintang dua dari ruang rapat untuk mengurus segala hal yang tertunda dalam agenda penanganan Covid-19 oleh TNI AD.
Sumber : VIVA [Rapat COVID-19 TNI AD Tegang, Dua Jenderal Bintang 2 Disuruh Keluar]
Kita dapat menganalisa bahwa KSAD telah melihat gelagat dari Panglima TNI. Oleh karena itu, ia harus merebut kepastian loyalitas seluruh AD, agar tidak dapat disabotase Wakil KSAD yang baru saja diangkat Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Kita semua tidak berharap terjadinya huru-hara yang menyebabkan diberlakukannya Darurat Sipil. Akan tetapi, apabila huru-hara terjadi, maka nasib Indonesia setelah itu akan ditentukan oleh Jokowi dan Panglima TNI kontra Menhan Prabowo yang berasal dari matra AD dan KSAD Andika Perkasa. Kepada siapakah Ibu Pertiwi akan tersenyum?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H