Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Buruh Direcoki Misi Halal Kyai

6 Maret 2020   15:59 Diperbarui: 7 Maret 2020   00:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
demo buruh. Farih/detikcom

Oleh karena itu, kita patut mencurigai apakah ada unsur kesengajaan dari para kyai ataupun MUI melemparkan pernyataan agamis tentang corona untuk memperkeruh suasana jelang demo buruh 23 Maret? Apabila benar maka demo tak akan hanya diikuti para buruh, tetapi juga kelompok Islam.

Pertanyaannya, mengapa para kyai dan MUI tak inginkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan? Bukankah tidak ada hubungannya antara MUI dengan kepentingan para buruh?

Ternyata dalam draft RUU Cipta Kerja terdapat kemudahan untuk mengurus kehalalan suatu produk. Lewat RUU Cipta Kerja yang baru, MUI tak lagi memonopoli penetapan status halal. Ormas Islam berbadan hukum pun bisa mengajukan status halal suatu produk ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Artinya pemasukan uang ke MUI dalam pengajuan sertifikasi halal akan semakin berkurang.

Sumber : Liputan 6 [RUU Omnibus Law: Ormas Bisa Terbitkan Sertifikasi Halal]

Hal ini yang harus diwaspadai oleh pemerintah. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka demo 23-24 Maret akan menjadi hal yang besar. Tak tertutup pula kemungkinan Presiden Jokowi dimakzulkan.

Ketika itu terjadi, maka doa dan harapan dari Wapres Maruf Amin akan terkabulkan. Yakni Ketua MUI tak hanya menjadi Wapres, tapi juga Presiden RI di masa mendatang.

"Ke depan mudah-mudahan Ketua Umum MUI bukan hanya jadi wakil presiden, (tapi) jadi presiden RI," ujar Ma'ruf 29 Februari 2020 lalu.

Sumber : Kompas [Ma'ruf Amin: Mudah-mudahan Ketua MUI Bukan Hanya Jadi Wapres, tetapi Presiden]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun