Kita harus tahu bahwa virus itu adalah makhluk yang hidup dalam inang yang hidup.
Di Hong Kong baru saja dikonfirmasi, Virus Corona hidup dalam anjing, yang timbulkan kepanikan luar biasa, karena memelihara anjing menjadi budaya disana.
Sumber : Liputan 6 [WHO: Seekor Anjing di Hong Kong Positif Terinfeksi Virus Corona]
Tak banyak yang tahu, segala jenis tumbuhan segar, mulai dari buah-buahan, biji-bijian, bawang-bawangan, yang biasa kita makan itu, masih hidup.
Apa yang disebut sebagai  daging segar dan buah segar itu sel-sel masih hidup.
Misalkan, Apel, Kacang, Bawang Putih, itu sejak dipetik dari tanamannya, sel-sel di dalam Apel, Kacang, Bawang Putih itu masih hidup.
Dia berubah status menjadi benda mati, ketika sel-selnya sudah mati atau yang kita sebut  'sudah busuk'.
Artinya apa? Selama buah masih segar, biji-bijian masih segar, bawang putih masih segar, dan sebagainya, itu berarti inang masih hidup, yang berarti juga, Virus Corona juga masih hidup.
Maka tak salah pula beberapa daerah di China melarang konsumsi makanan segar, baik itu daging, buah-buahan, biji-bijian, hingga bawang putih.
Apabila beberapa wilayah di China saja telah melarang konsumsi makanan segar untuk antisipasi penyebaran Virus Corona, maka bodoh sekali jika Indonesia masih terus mengampanyekan impor pangan segar, buah segar, biji-bijian segar, bawah putih, dari China.
Oleh karena itu pemerintah selain melarang produk hewan dari China, juga berencana menyetop impor buah, biji hingga bawang putih segar dari China. Namun pemberitaan terkait "Dampak negatif Penyetopan Impor Bawang Putih China pada Ekonomi RI" masih saja disuarakan.