Mohon tunggu...
Nia K. Haryanto
Nia K. Haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, Freelancer

Kuli Ketak Ketik... http://www.niaharyanto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Yuk Kelola Sampah Organik Rumah Tangga!

6 Desember 2017   06:26 Diperbarui: 6 Desember 2017   08:06 4821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal komposter lebih dekat (dokpri)

Tinggi media tidak boleh lebih dari 60 cm. Sebab perlu diingat bahwa cacing itu sifatnya sering masuk dan ke luar dari tanah untuk bernapas. Dan kisaran masuk ke dalam tanahnya itu sekitar 60 cm. Lebih dari itu, cacing tidak mau. Jadi kemungkinan besar, media yang berada di bawah 60 cm dari permukaan, tidak akan 'diolah' cacing.

Sekitar 2 hari dari penambahan cacing, kascing sudah bisa dipanen. Jumlah kascing biasanya adalah setengah dari jumlah cacing yang ditambahkan. Misalnya ditambah cacing 1 kg, maka kascing yang dipanen sekitar 0,5 kg. Panen kascing ini bisa dilakukan setiap hari. 

Jangan salah, selain bisa digunakan sebagai kompos untuk sendiri, kascing ini bisa dijual. Dan harganya lumayan, yaitu sekitar Rp7.000,00 per kg. Jika dijual ke Malaysia, harganya sekitar 5 RM.

2. Metode Komposter Pot

Sesuai namanya, metode komposter pot ini menggunakan pot. Jadi, sampah yang diolah menjadi kompos tak perlu dikeluarkan dari pot lagi. Tetapi sudah jadi media tanam. Jika sudah jadi, misalnya kita punya bibit cabe atau tomat, tinggal masukkan saja bibit tersebut ke dalam komposter pot tersebut. Tanpa perlu ada penambahan ini itu.

Detail dari komposter pot itu sendiri terdiri atas kerikil atau ranting-ranting kecil di bagian terbawah (sebagai area untuk pengaliran air), kompos sedikit, sampah dapur yang sudah dicacah dengan ukuran maksimal 5 cm, dan lalu ditutup dengan tanah. 

Jika masih ada, tambahkan sampah, ditutup dengan tanah. Begitu seterusnya sampe penuh. Lalu diamkan selama 1 bulan. Dan setelah 1 bulan, media tersebut, teksturnya sudah menyerupai kompos. Yang bisa langsung ditanami bibit tumbuhan.

Komposter pot (Foto: Rara)
Komposter pot (Foto: Rara)
3. Komposter Rumah Tangga

Komposter rumah tangga adalah tempat membuat kompos yang ukurannya besar dan ditanam di dalam tanah.Untuk 1 rumah tangga, komposter ini bisa penuh dalam waktu 7 bulan. Barulah dengan didiamkan selama 3 bulan, kompos akan siap dipanen. 

Tapi dalam 1 rumah tangga, komposter seperti ini harus 2. Jadi saat menunggu kompos jadi, kita memasukkan sampah ke komposter tanam yang lain. Dan kompos yang dihasilkan, sebelum dipakai sebagai media tanam harus dicampurkan dengan tanah dengan perbandingan kompos : tanah itu 1 : 3. Sebab jika langsung, komposnya bersifat panas.

Sampah Pun Berkurang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun