Sehingga kami harus memilih mengungsi ke hutan...
Tanpa membawa bekal apapun...
Oh Tuhan...........
Kini ku merenung kembali...
Ternyata saya ada dibawah kaki gunung...
Meratapi kapan terang itu menghampiriku...
Hanya tersisah harapan....
Kapankah terang itu menerangi Ndugama....
Suatu saat nanti Tuhan akan mengubah duka cita ini menjadi suka cita...
"KARYA ALBERTINA & RINAT"
Puisi ini kami persembahkan untuk orang tua yang hidup pengungsian di Ndugama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!