Mohon tunggu...
Andi pramudiyana
Andi pramudiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ekonomi Islam dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran

15 Desember 2023   23:15 Diperbarui: 15 Desember 2023   23:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak 

Kontribusi ekonomi Islam dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan dibahas dalam artikel ini. Artikel ini menjelaskan bagaimana pendekatan ekonomi Islam dapat menjadi solusi permasalahan masyarakat tersebut dengan menguraikan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang mengedepankan keadilan distributif, keterlibatan masyarakat, dan menghindari riba. Artikel ini mengeksplorasi manfaat ekonomi Islam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mendorong kesetaraan, dan memberdayakan masyarakat melalui kajian terhadap gagasan kedermawanan, zakat, dan mudharabah. Studi ini menawarkan wawasan kritis tentang bagaimana ekonomi Islam dapat membantu mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menawarkan alternatif yang bermoral dan berkelanjutan.

Abstract 

The contribution of Islamic economics to the fight against unemployment and poverty is covered in this article. This article explains how an Islamic economic approach can be a solution to these societal problems by outlining the principles of Islamic economics that promote distributive justice, community involvement, and avoiding usury. This article explores the benefits of Islamic economics for promoting inclusive economic growth, fostering equality, and empowering communities through an examination of the ideas of generosity, zakat, and mudharabah. This study offers critical insights into how Islamic economics may help address poverty and unemployment by offering a morally sound and sustainable alternative.

Kata kunci ekonomi islam, pengangguran, kemiskinan.

Keywords islamic economics, unemployment, poverty.

Pendahuluan

Kemiskinan dan pengangguran selalu menjadi masalah yang sanagat serius tapi tidak pernah terselesaikan. Bahkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah pengangguran di Indonesia pada bulan agustus tahun 2023 mencapai 7,,86 juta jiwa. Begitu juga dengan jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia, yang mencapai 25,90 juta jiwa. Angka ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

Agama Islam sebagaimana agama yang membawa perdamaian, agama rahmatan lil alamin, tentu akan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kesejahteraan, dan perdamaian. Salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai tersebut agama islam menyediakan sistem Ekonomi Islam yang didalamnya terdapat prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi kesejahteraan umat.

Pembahasan

Ekonomi Islam, sebuah sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran syariah Islam, sangat berperan dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan. Ekonomi Islam memberikan landasan bagi kemakmuran disemua tingkat masyarakat dengan mengintegrasikan metode redistribusi pendapatan, pelarangan riba, pembiayaan Islam, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan pendidikan.

1. Zakat dan Infaq: Redistribusi Kekayaan untuk Keadilan Sosial melalui

Salah satu prinsip utama ekonomi Islam, yaitu zakat, berfungsi sebagai sarana utama mengalokasikan kekayaan secara adil. Kewajiban untuk mendistribusikan sebagian kekayaannya kepada orang-orang yang membutuhkan didorong oleh gagasan zakat. Hal ini secara langsung menguntungkan kelompok sosial yang kurang beruntung selain membantu mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain zakat, gagasan infaq, atau kontribusi sukarela, membantu mendorong upaya pengentasan kemiskinan dengan memperkuat mekanisme redistribusi.

2. Keuangan Islam: Mendorong Pertumbuhan Usaha Mikro dan Menengah

Strategi keuangan Islam yang mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil antara lain musyarakah (investasi koperasi) dan mudharabah (bagi hasil). Organisasi masyarakat yang mungkin kesulitan mendapatkan uang dari lembaga keuangan tradisional dapat memperoleh modal berkat struktur keuangan yang mengutamakan bagi hasil dibandingkan bunga. Oleh karena itu, pembiayaan syariah tidak hanya meningkatkan ekspansi ekonomi tetapi juga menurunkan pengangguran, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Melarang Riba: Mengurangi Hutang dan Ketimpangan sosial

Dalam ekonomi Islam, pelarangan riba berfungsi sebagai cara yang etis dan praktis untuk mengurangi utang, sehingga dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. Ekonomi Islam mendorong transaksi keuangan yang lebih adil dan egaliter dengan menentang penggunaan bunga. Hal ini mendorong stabilitas ekonomi jangka panjang, peningkatan akses terhadap pembiayaan, dan penurunan kesenjangan ekonomi

4. Pembangunan Berkelanjutan: Kepedulian Sosial dan Lingkungan

Dalam ekonomi Islam, konsep pembangunan berkelanjutan sangat dihargai. Selain memberikan manfaat bagi generasi sekarang, gagasan hawalah, atau tekanan pertukaran yang berkelanjutan, juga membantu pengembangan ekonomi yang mendorong keberlanjutan sosial dan lingkungan. Ekonomi Islam didedikasikan untuk mengembangkan lingkungan sosial yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.

5. Pelatihan dan Pendidikan: Investasi pada Kapasitas Sumber Daya Manusia

Teori ekonomi Islam memandang pendidikan dan pelatihan sebagai investasi jangka panjang dalam kemajuan masyarakat. Metode ini mendorong peningkatan pengetahuan dan kemampuan melalui inisiatif pendidikan berkualitas tinggi. Perekonomian Islam menghasilkan angkatan kerja yang lebih terlatih dan terampil, lebih banyak lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Secara keseluruhan, ekonomi Islam berperan dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan dengan menggabungkan gagasan keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan keuangan Islam. Diharapkan dengan menerapkan strategi ini, masyarakat dapat bebas dari pengangguran dan kemiskinan akan menjadi lebih adil dan berkelanjutan. Ekonomi Islam berfungsi sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan yang adil bagi seluruh anggota masyarakat selain menawarkan paradigma alternatif bagi sistem keuangan.

Kesimpulan

Ekonomi Islam telah menjadi landasan kemakmuran berkelanjutan dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan landasan prinsip yang kuat antara lain zakat, keuangan Islam, larangan riba, pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan.

Infaq dan zakat merupakan dua contoh mekanisme redistribusi kekayaan yang berkontribusi terhadap penurunan kesejahteraan ekonomi. Konsep bagi hasil dalam keuangan Islam mendorong pertumbuhan usaha kecil dan mikro, menciptakan lapangan kerja, dan memperluas aksesibilitas keuangan individu. Undang-undang riba membuat transaksi keuangan lebih adil dan mengurangi beban utang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan mendorong pertukaran ekonomi yang berkelanjutan. Untuk menciptakan tenaga kerja terampil, pendidikan dan pelatihan dianggap sebagai investasi kemampuan sumber daya manusia.

Ekonomi Islam membantu membangun masyarakat agar lebih adil, berkelanjutan, dan bebas dari pengangguran dan kemiskinan dengan menerapkan ide-ide ini. Landasan menyeluruh untuk mencapai tujuan pertumbuhan sosial dan ekonomi diciptakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai keuangan Islam dengan keadilan sosial dan keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun