1. Zakat dan Infaq: Redistribusi Kekayaan untuk Keadilan Sosial melalui
Salah satu prinsip utama ekonomi Islam, yaitu zakat, berfungsi sebagai sarana utama mengalokasikan kekayaan secara adil. Kewajiban untuk mendistribusikan sebagian kekayaannya kepada orang-orang yang membutuhkan didorong oleh gagasan zakat. Hal ini secara langsung menguntungkan kelompok sosial yang kurang beruntung selain membantu mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain zakat, gagasan infaq, atau kontribusi sukarela, membantu mendorong upaya pengentasan kemiskinan dengan memperkuat mekanisme redistribusi.
2. Keuangan Islam: Mendorong Pertumbuhan Usaha Mikro dan Menengah
Strategi keuangan Islam yang mendorong pertumbuhan usaha mikro dan kecil antara lain musyarakah (investasi koperasi) dan mudharabah (bagi hasil). Organisasi masyarakat yang mungkin kesulitan mendapatkan uang dari lembaga keuangan tradisional dapat memperoleh modal berkat struktur keuangan yang mengutamakan bagi hasil dibandingkan bunga. Oleh karena itu, pembiayaan syariah tidak hanya meningkatkan ekspansi ekonomi tetapi juga menurunkan pengangguran, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Melarang Riba: Mengurangi Hutang dan Ketimpangan sosial
Dalam ekonomi Islam, pelarangan riba berfungsi sebagai cara yang etis dan praktis untuk mengurangi utang, sehingga dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. Ekonomi Islam mendorong transaksi keuangan yang lebih adil dan egaliter dengan menentang penggunaan bunga. Hal ini mendorong stabilitas ekonomi jangka panjang, peningkatan akses terhadap pembiayaan, dan penurunan kesenjangan ekonomi
4. Pembangunan Berkelanjutan: Kepedulian Sosial dan Lingkungan
Dalam ekonomi Islam, konsep pembangunan berkelanjutan sangat dihargai. Selain memberikan manfaat bagi generasi sekarang, gagasan hawalah, atau tekanan pertukaran yang berkelanjutan, juga membantu pengembangan ekonomi yang mendorong keberlanjutan sosial dan lingkungan. Ekonomi Islam didedikasikan untuk mengembangkan lingkungan sosial yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.
5. Pelatihan dan Pendidikan: Investasi pada Kapasitas Sumber Daya Manusia
Teori ekonomi Islam memandang pendidikan dan pelatihan sebagai investasi jangka panjang dalam kemajuan masyarakat. Metode ini mendorong peningkatan pengetahuan dan kemampuan melalui inisiatif pendidikan berkualitas tinggi. Perekonomian Islam menghasilkan angkatan kerja yang lebih terlatih dan terampil, lebih banyak lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Secara keseluruhan, ekonomi Islam berperan dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan dengan menggabungkan gagasan keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan keuangan Islam. Diharapkan dengan menerapkan strategi ini, masyarakat dapat bebas dari pengangguran dan kemiskinan akan menjadi lebih adil dan berkelanjutan. Ekonomi Islam berfungsi sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan yang adil bagi seluruh anggota masyarakat selain menawarkan paradigma alternatif bagi sistem keuangan.