Series 01
Â
10 April 2010 adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Aisyah binti Ahmadi yang saat itu genap berusia 18 tahun. Aisyah tinggal bersama ayahnya yang bernama Pak Ahmadi. Beliau bekerja sebagai tukang tambal ban sekaligus menjaga toko kelontong yang ada di depan rumahnya. Lalu dimana ibunya ? Beliau sudah meninggal 3 tahun lalu karena penyakit darah tinggi. Mari kita doakan semoga khusnul khatimah, al fatihah .
Walaupun hanya tinggal bersama ayahnya, tidak membuat Aisyah kekurangan kasih sayang, justru ayahnya sangat perhatian kepadanya. Pak Ahmadi selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak gadisnya itu seperti mencukupi kebutuhan pendidikannya, kesehariannya bahkan berusaha menjadi sosok seorang ibu yang selalu siap mendengarkan cerita anaknya dan tidak jarang sering bercanda dengan anaknya itu. Seperti kejadiaan pagi ini saat Aisyah akan berangkat sekolah.
" Aish, hari ini sampean ulang tahun to ? " tanya bapaknya
" Enggih pak " jawab Aisyah sambil tersenyum
" Sampean minta hadiah apa ? "
" Aish ngikut bapak saja."
" Yo wes , nanti sampean ikut bapak kerja saja ya ." ajak bapaknya
" Kerja nopo pak ? tumben bapak ngajak Aish.'' Tanya Aisyah penasaran
" Menambal ban motor, sampean yang menyebar paku di jalan, bapak yang menerima pelanggan hehe''
" Bapak jahat hehe, nggeh Aish berangkat sekolah dulu sampun jam 06.15, Assalamu'alaikum. '' sambil mencium tangan bapaknya
" Iya , wa'alaikum salam warahmatullah. '' jawab Pak Ahmadi
Lima belas menit kemudian Aisyah sampai di sekolah nya yaitu SMA 1 Bangun Jaya. Di tempat inilah Aisyah belajar dan saat ini dia sudah kelas XII. Sekolah ini dahulu nya adalah sebuah tanah kosong yang sangat luas milik tuan Arif Wicaksana pemilik perusahaan elektronik terbesar di Bantul, kemudian beliau wakafkan untuk dijadikan sekolah. Beliau berfikir bahwa hanya harta yang disedekahkan yang bisa dibawa mati.
Kembali ke Aisyah lagi, di sekolah Aisyah memiliki teman dekat sejak masih SMP yakni Fathin dan Sidqia. Fathin adalah anak juragan susu yang terkenal di daerah Bantul. Bukan susu sapi apalagi susu beruang tapi susu kambing etawa yang banyak khasiatnya. Orang tuanya memiliki 100 lebih kambing yang menghasilkan susu. Masya Allah , dan lebih Istimewa lagi orangtuanya adalah donator tetap di sekolah tempatnya belajar. Pantas saja Fatin itu putih dan bersih seperti ibunya yang bekerja sebagai dokter itu.
 Adalagi bestie nya Aisyah namanya Sidqia. Sidqia adalah anak dari pedagang kantin di sekolah ( hmm lumayan sering dapat diskon waktu beli jajan di kantin hehe ). Selain itu orangtuanya juga pemilik kedai bakso " super mantul " di dekat pasar yang mana beliau sering membuat acara Jum'at berkah dengan memberikan sembako untuk warga sekitar.
Mereka saling support untuk saling membantu, mereka juga layaknya seperti saudara saling berbagi Ketika senang maupun susah. Namun ada 1 hal konyol yang pernah mereka hadapi yaitu mereka pernah jatuh cinta kepada 1 orang yang sama, sebuah hal yang sering menjadi candaan ketika mereka sedang bersama, hal yang selalu mereka pegang adalah bahwasanya  " perbanyaklah teman dengan orang -- orang yang beriman karena mereka memiliki syafaat di hari kiamat '' ( bersambung )Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H