Satu lagi yang menjadi bonus pendakian kali ini, dan yang paling berkesan bagi saya dari seluruh gunung yang pernah saya daki adalah air terjun hangat dekat mata air, tidak jauh dari danau Segara Anak. Tidak semua tim menuju air terjun hangat ini, karena terlalu lelah, mereka memilih tidur. Tim kami? Lelah lebih terbayar ketika kami merendamkan badan kami ke dalam air terjun yang memiliki sumber mata air panas ini. Yang unik adalah, kolam yang hangat terbentuk dan tersusun rapih, bersebelahan dengan aliran air sungai yang airnya tetap dingin normal. Sungguh, jangan sampai tempat ini terlewatkan bagi kalian yang berencana ke Rinjani.
Selebihnya, untuk melanjutkan perjalanan agar sampai ke Desa Senaru, kami harus mendaki ke Puncak Senaru terlebih dahulu, puncak selain puncak Gunung Rinjani. Perjalanan yang sangat panjang ini terasa menyenangkan dan indah karena sepanjang perjalanan mata dimanjakan oleh keindahan alam Rinjani dan sekitarnya.Â
Selain pemandangan, tentunya tim yang koordinatif, dan peralatan yang memadai berbanding lurus dengan kenyamanan pendakian. Apabila ingin lebih praktis, dengan menyewa porter pribadi untuk membawakan seluruh barang bawaan pribadi beserta perbekalan makanan sekaligus penyajian makanan selama di gunung pun sangat direkomendasikan.Â
Tentunya obat-obatan pribadi sesuai dengan kebutuhan pribadi menjadi gantungan nyawa kita di alam belantara selain dari takdir Tuhan. Pegal-pegal dan otot membiru karena jalan melulu dalam waktu yang panjang? Tentu dapat dicegah dengan konsisten selalu mengoleskan geliga krim dibagian otot yang bekerja lebih keras. Melangkah lebih ringan, hati pun terasa bahagia dan nyaman. Liburanpun, aman terkendali. Selamat menelusuri jejak Rinjani!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H