Kevin berkata dalam hatinyam ``Memang sulit untuk melupakan orang yang sangat dicintai, tapi itulah kenyataannya``. ``Menangislah aku akan menjadi tempatmu menangis.`` Kata Kevin tulus. Intan mencurahkan semua yang ada di pikirannya dengan menangis sekencang-kencangnya.
Setelah tangisan Intan mereda, Kevin lalu mengajak pulang Intan. `` Tan kita pulang yuk udah malem, nanti paman mu nyariin.`` ajak Kevin. Intan hanya menurut, dia lalu menuju tempat dimana motor Kevin diparkir. Kevin lalu mengantarkan Intan pulang.
****
Sudah dua bulan sejak itu Kevin dan Intan terlihat bersama, seperti sore ini setelah mereka berjalan-jalan. Kevin mengantarkan Intan pulang tapi tidak sampai rumah Intan tapi hanya sampai seberang jalan menuju rumahnya. Kevin tidak bisa karena dia harus mengantarkan adiknya yang sakit kerumah sakit saat ini juga.
``Duh, tan aku gak bisa nganterin sampai rumah kamu. Adikku sakit.`` Jelas Kevin.
``Iya, gak apa-apa kok.`` jawab Intan.
``Makasih ya tan kamu dah ngertiin aku``tambah Kevin. Intan hanya tersenyum dan Kevin langsung pergi.
Saat Intan akan menyebrang ada mobil yang sedang berjalan dengan kencang. Intan tak mengetahuinya akhirnya dia tertabrak mobil. Pelipis, hidung, dan telinga mengeluarkan darah. Tak berapa lama ambulance datang, Tubuh Intan yang lemas dan tak sadarkan diri di tandu lalu di masukan ke dalam ambulance. Sampai di rumah sakit suster dan dokter lalu membawa Intan ke ruang gawat darurat.
Di samping itu Paman Intan yang mendengar keponakannya tertabrak mobil dan kritis segera pergi ke rumah sakit. Kembali ke rumah sakit Intan sedang menjalani pemeriksaan dan di pasang alat-alat untuk menyelamatkan nyawanya. Paman Intan akhirnya sampai di rumah sakit, beliau lalu berlari menuju ruang gawat darurat. Di sana dia melihat keponakannya yang tak berdaya, tak berapa lama datanglah Dina bersama Kevin. Kevin lalu bertanya keadaan Intan kepada Pak Herdi.``Om bagaimana keadaan Intan?, dia baik-baik saja kan?`` tanya Kevin cemas. ``Saya belum mengetahui persis keadaannya, kita doakan saja agar dia baik-baik saja.`` jawab Pak Herdi.
Satu jam kemudian dokter yang menangani Intan keluar, wajahnya ada semburat kekecewaan. Pak Herdi, Kevin, dan Dina langsung bertanya tentang keadaan Intan.
``Dok, bagaimana keadaan keponakan saya?``. Tanya Pak Herdi. Dokter sebelum berbicara menghela nafas,