Para penari Ratoh Jaroe biasanya mengenakan kostum sederhana dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Pakaian ini dipadukan dengan songket khas Aceh dan penari juga mengenakan hijab yang dilengkapi dengan ikat kepala berwarna. Mereka tidak memakai aksesori lain selain ikat kepala. Riasan wajah para penari mengusung konsep kecantikan yang sederhana, tidak mencolok, agar sesuai dengan busana yang mereka kenakan.
    Tari Ratoh Jaroe melambangkan rasa syukur, ungkapan pujian dan dzikir kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, tujuan utama dari tari ini adalah untuk menampilkan karakter wanita Aceh yang terkenal kompak, berani, dan pantang menyerah. Suara teriakan yang menggebu disertai dengan alunan musik mencerminkan ekspresi dan tekad kuat para wanita. Dari segi gerakan, Tari Ratoh Jaroe banyak menampilkan gerakan yang cepat dan jelas, mencerminkan semangat masyarakat Aceh. Para penari duduk di lantai dengan posisi bersebelahan. Tarian ini dilakukan dengan duduk di antara berdiri menggunakan lutut, serta terkadang membungkuk. Selain itu, para penari juga menggunakan tangan mereka untuk menari dengan menepuk-nepuk dada dan sesekali menjentikkan jari serta menggelengkan kepala. Gerakan tangan ini selaras dengan ritme alat musik yang mengiringi.
   Berikut adalah lirik lagu yang biasanya mengiringi tarian Ratoh Jaroe dan sering dipakai saat pertunjukan:
1. Gerakan tanpa lirik
2. Assalamualaikum "Assalamu alaikum walaikum warahmatullah Jaroe dua blah, dua blah di atas jarum Jaroe lon siploh, hai siploh di bagian atas ulee Meu'ah lon lake, lon lake seperti kaom dumna""Karena saleum hai saleum Nabi khen Sunnah Jaroe tamumat, tamumat syarat mulia Mulia wareh hai wareh ranup lampuan Mulia rakan hai rakan mameh suara"
3. Alhamdulillah "Alhamdulillah, pujo kepada Tuhan yang menciptakan alam langit dan bumi Teuma seulaweuet di atas janjongan, penghule alam Rasul ambia"
4. Amin "Amin Allah sembah amin, ureuneng mukmin dilake-lake do'a berkat rahmat Allah yang bri, Naggroe Aceh makmur sajahtra "Lale-lale geutanyoe lale Hana tatente umu ka tuha Puteh dan janggot kuneng dan misee Han tem ta chom be tika mushalla"
5. Jud Ma'jud "Hai jud Ma'jud jikurok-kurok gunong Jih keunek tamong u di dalam dunia Uroe dikurok malam diseube Malaikat te geujak do teuma"
6. Mala Mala "hem mala-mala Dengoe-dengoe lon kisah saboh khabaran Hem mala mala Bayeun-bayeun teurebang, jidong cok jeumpa"
7. Aroe "Aroe pulo Pineung dibedoh gelumbang tujoh Lam on patah manyang di dalam minyeuk Meulabo"
8. Rhet dan Khutitek "Rot ka rot meunan, meunan rot karot meunan Cok ampon teungku raja".