Mohon tunggu...
Nazwa syafira irwani siregar
Nazwa syafira irwani siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manfaat Vitamin D, E, K bagi Tubuh

15 Desember 2022   08:32 Diperbarui: 15 Desember 2022   08:49 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 Diagnosis defisiensi vitamin K adalah adanya gejala termasuk hipoprotrombinemia, suatu kondisi di mana terdapat kekurangan protrombin dalam darah. Selain itu, perdarahan subkutan dan intramuskular juga diamati. Kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena hampir semua orang mendapatkannya dari bakteri di usus dan dari makanan. Namun, bayi bisa kekurangan karena sistem pencernaannya masih steril dan kekurangan bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan ASI hanya mengandung sedikit vitamin K.

Karena itu, sejumlah vitamin K diberikan kepada bayi saat lahir. Misalnya, keracunan vitamin K dapat terjadi pada orang yang menerima suplemen vitamin K yang larut dalam air. Gejala termasuk hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak. Penggunaan antibiotik jangka panjang menyebabkan gangguan pembekuan darah. 

Menadium dan turunannya yang larut dalam air berpotensi lebih beracun, menyebabkan anemia hemolitik, hiperbilirubinemia, toksisitas sistem saraf pusat, dan methemoglobinemia pada bayi baru lahir. Makanan sumber vitamin K2 antara lain keju, telur, daging dan bacon, daging sapi dan lemak sapi, hati dan jeroan, serta sayuran yang difermentasi. 

Vitamin K2 (menaquinone-4) disintesis dalam jaringan hewan dan ditemukan dalam daging, telur, dan produk susu. Bakteri mensintesis vitamin K2 selama fermentasi dalam fermentasi kedelai (natto) dan keju fermentasi. Suplemen vitamin K suntik diberikan langsung oleh dokter atau oleh dokter di bawah pengawasan dokter dengan cara disuntikkan di bawah kulit, ke dalam pembuluh darah atau ke dalam otot pasien. Ingatlah untuk mengonsumsi suplemen vitamin K dalam bentuk tablet atau kapsul sesuai petunjuk dokter atau pada kemasannya. Jika perlu, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui dosis yang tepat untuk kondisi Anda. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan untuk menghindari efek samping. Tablet atau kapsul vitamin K dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet atau kapsul vitamin K utuh. Jangan membelah, mengunyah, atau menggiling suplemen. Jika Anda lupa mengonsumsi suplemen vitamin K, segera minum jika selisih dengan jadwal dosis berikutnya tidak terlalu sedikit. Jika dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun