Mohon tunggu...
Nazwa Sindi Khaulia
Nazwa Sindi Khaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang mahasiswi aktif di UNS, saya kelahiran bulan Agusstus 2005, hobi saya berolahraga dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental yang Dialami oleh Anak Pertama

7 Desember 2024   20:40 Diperbarui: 7 Desember 2024   21:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak pertama sering kali merasa terisolasi dalam keluarga. Mereka adalah satu-satunya anak pada awalnya, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang dewasa (orang tua atau keluarga dekat). Meskipun ini bisa memberikan kedekatan yang lebih erat, pada saat yang sama anak pertama mungkin merasa kurang memiliki teman sebaya yang dapat berbagi pengalaman yang serupa.

Perasaan terasing ini bisa semakin terasa ketika adik-adik lahir dan mulai mendapatkan perhatian dari orang tua. Anak pertama bisa merasa cemburu atau terabaikan, yang menyebabkan perasaan kesepian atau kecemasan. Proses adaptasi terhadap keberadaan adik-adik juga tidak selalu mudah. Beberapa anak pertama merasa harus bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua, dan ini dapat mempengaruhi bagaimana mereka memandang hubungan sosial mereka di luar keluarga.

5. Dampak pada Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri anak pertama sering kali dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk prestasi akademik, kemampuan mereka dalam memenuhi harapan orang tua, serta pengalaman sosial mereka. Karena mereka adalah yang pertama dalam keluarga, mereka mungkin tidak memiliki banyak referensi atau contoh dalam menghadapai tantangan hidup. Hal ini bisa membuat mereka merasa cemas dan kurang percaya diri dalam menghadapi situasi baru.

Namun, di sisi lain, banyak anak pertama yang merasa bangga dengan pencapaian mereka karena mereka sering kali berusaha lebih keras untuk memenuhi harapan. Sebagai contoh, anak pertama yang berhasil mencapai prestasi tertentu, baik di sekolah atau dalam bidang lain, akan merasakan rasa kepuasan dan kebanggaan yang tinggi. Namun, ketika mereka gagal mencapai ekspektasi, hal ini bisa merusak kepercayaan diri mereka secara signifikan.

6.Dinamika Keluarga dan Peran Orang Tua

Pentingnya peran orang tua dalam membentuk kesehatan mental anak pertama tidak bisa diabaikan. Orang tua yang mendukung dan memahami tantangan yang dihadapi oleh anak pertama akan lebih mampu membantu mereka mengatasi stres dan kecemasan yang muncul. Di sisi lain, orang tua yang terlalu menuntut atau tidak memberikan ruang bagi anak pertama untuk mengeksplorasi perasaan dan identitas mereka dapat memperburuk masalah kesehatan mental.

Orang tua yang memberikan dorongan positif dan membiarkan anak pertama mengeksplorasi kegagalan sebagai bagian dari proses belajar akan membantu mereka mengembangkan ketahanan mental yang lebih kuat. Sebaliknya, orang tua yang selalu menuntut kesempurnaan dan tidak menghargai upaya anak pertama dalam menghadapi tantangan bisa memperburuk rasa cemas dan tekanan yang mereka rasakan.

7. Mengelola Kesehatan Mental Anak Pertama

Meskipun anak pertama sering kali menghadapi tantangan yang lebih besar dalam hal kesehatan mental, ada banyak cara untuk membantu mereka mengelola stres dan kecemasan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mendukung kesehatan mental anak pertama:

a. Memberikan Ruang untuk Mengungkapkan Perasaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun