Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
> "Setiap Muslim wajib bersedekah." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika ia tidak memiliki sesuatu yang bisa disedekahkan?" Beliau menjawab, "Ia bekerja dengan tangannya sendiri, lalu ia memberikan manfaat dari hasil usahanya itu kepada dirinya sendiri dan bersedekah."
Hadits ini menunjukkan pentingnya bekerja untuk memperoleh harta dengan cara yang halal dan menggunakan harta tersebut untuk kepentingan diri sendiri sekaligus membantu orang lain.
3. Cara Memperoleh Harta yang Halal
Islam sangat menekankan pentingnya mencari harta dengan cara yang halal. Dalam hal ini, segala bentuk penipuan, riba, judi, dan perolehan harta secara zalim dilarang keras. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan:
> "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."
> (QS. Al-Baqarah: 188)
Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dan larangan memakan harta orang lain dengan cara yang batil, seperti melalui penipuan atau pemalsuan. Prinsip keadilan dan transparansi dalam memperoleh harta sangat diutamakan dalam ajaran Islam.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
> "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu dan ambillah apa yang tidak meragukanmu, karena kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan."
> (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan pentingnya kejujuran dalam setiap transaksi dan bisnis yang dilakukan. Harta yang diperoleh dari jalan yang halal akan membawa keberkahan, sementara harta yang diperoleh dengan cara yang batil akan mendatangkan kerugian, baik di dunia maupun di akhirat.
 4. Pemanfaatan Harta dalam Islam