Mohon tunggu...
NAZWA MEILANY FAUZIAH
NAZWA MEILANY FAUZIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Ahmad Dahlan dengan Program Studi Sistem Informasi

Gadis manis dengan sejuta keinginan dan cita cita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Krisis Moral di Kalangan Gen Z? Revitalisasi Pancasila di Dunia Maya untuk Melawan Tantangan Tersebut

30 Desember 2024   02:57 Diperbarui: 30 Desember 2024   03:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://img.freepik.com/premium-photo/teenager-bully-menacing-boy-while-friends-are-recording_221194-1898.jpg?w=996

Kamu pasti sering denger kan, istilah "Rumah Kedua" yang merupakan sebutan untuk menggambarkan keadaan dunia maya buat kita, Generasi Z?


Yang di mana dunia maya dijadikan sebagai sebuah tempat buat kita bisa bebas dalam berekspresi, berbagi cerita dan pengalaman, bahkan sarana mencari jati diri. Era digital memang membawa banyak sekali kemudahan dan peluang, tak terkecuali dampak besar yang ditimbulkan terhadap moralitas kita.


Memang, teknologi dapat membuat kita menjadi lebih canggih, tetapi bisa juga membuat kita lupa akan batasan batasan yang harus tetap dipatuhi. Jadi lebih suka menyerang daripada berdiskusi, jadi lebih gampang terprovokasi dan tersulut api emosi hanya karna perdebatan yang panas di media sosial, hoaks yang gampang banget viral, dunia maya seolah-olah mencerminkan krisis moral yang semakin nyata, terutama di kalangan Gen Z.


Nah, buat menghadapi itu semua ini, ada ini satu senjata ampuh yang bisa kita pakai untuk mengatasi tantangan tersebut: Pancasila!


Iya, kamu nggak salah baca, Pancasila! Walau sering dianggap sebagai simbol kuno, sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu super relevan dan bisa banget buat kita terapkan di dunia maya yang hidup di dunia serba digital ini.


Makanya yuk! kita bahas lebih dalam tentang Revitalisasi Pancasila di Dunia Maya untuk Menanggulangi Krisis Moralitas Kalangan Generasi Z dan kenapa ini penting banget buat kita, Gen Z!


Revitalisasi Pancasila: Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Luhur di Era Digital

Jadi, apa sih yang dimaksud dengan revitalisasi Pancasila? 

Menurut Wikipedia.com definisi dari Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terpedaya. sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya.

Yang mana maksudnya disini, Revitalisasi itu artinya menghidupkan kembali sesuatu yang sudah ada agar lebih relevan dengan zaman sekarang. Nah, di sini kita mau ngomongin gimana kita bisa menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di dunia maya yang serba cepat ini. Pancasila bukan cuma tentang mengenang sejarah atau sebagai simbol negara, tapi juga tentang mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama di dunia digital.

Kenapa revitalisasi ini penting? Karena, meskipun kita hidup di zaman yang sangat modern, nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila tetap jadi pedoman yang bisa membantu kita menghindari krisis moral yang semakin nyata, khususnya di kalangan Generasi Z.

Tujuan Revitalisasi Pancasila di Dunia Maya Untuk Gen Z

Lalu, apa tujuan dari revitalisasi pancasila di dunia maya ini?

Sebenarnya, adapun tujuan utamanya yakni untuk mengembalikan nilai nilai moral yang sudah mulai pudar dikarenakan kebiasaan buruk di dunia maya yang telah mengakibatkan banyak hal. Dengan begitu, Pancasila disini, bisa menjadi dasar kita untuk tetap bertindak lebih toleran, lebih bijaksana serta lebih peduli terhadap sesama, meski kita tidak perlu bertatap muka secara langsung.

Penerapan Pancasila di dunia maya bisa membantu Gen Z untuk:

  • Menjaga Persatuan meski kita berasal dari berbagai latar belakang.
  • Membangun Dialog yang Sehat dalam diskusi online, daripada saling menjatuhkan.
  • Melawan Hoax dengan lebih cermat dalam memilih informasi yang benar.
  • Menjaga Keberagaman dan Toleransi meski di dunia yang penuh perbedaan pendapat.

Intinya, revitalisasi Pancasila di dunia maya bertujuan untuk mengarahkan kita kembali ke nilai-nilai positif yang lebih inklusif dan menjaga moral kita di tengah derasnya arus informasi.

Penerapan Revitalisasi Pancasila di Dunia Maya Sesuai Sila-Sila Pancasila

Oke, sekarang kita masuk ke cara-cara konkret penerapan revitalisasi Pancasila di dunia maya sesuai dengan setiap sila dalam Pancasila. Gimana sih, nilai-nilai Pancasila itu bisa kita aplikasikan di dunia digital?

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Toleransi di Dunia Maya

Di dunia maya, kita semua punya kebebasan untuk mengungkapkan pendapat. Tapi, sayangnya, kebebasan ini kadang disalahgunakan untuk menyerang keyakinan orang lain. Padahal, salah satu nilai utama dalam sila pertama Pancasila adalah menghormati kebebasan beragama dan berkeyakinan. 

Gimana sih, caranya kita terapkan di media sosial?

Kamu bisa mulai dengan menghargai keyakinan orang lain, tidak menghujat, atau menyebarkan ujaran kebencian atas dasar agama. Hindari menyebar ujaran kebencian atau komentar negatif terkait agama.

Ingat, dunia maya itu ruang terbuka untuk semua orang, jadi mari kita bikin internet yang ramah untuk semua agama dan kepercayaan. Lebih baik kita sebarkan konten yang menyemangati dan mengedukasi orang tentang pentingnya toleransi.

Toleransi itu keren, bro!


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjadi Manusia Digital yang Beretika

Setiap interaksi kita di dunia maya punya dampak besar, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kalau kamu sering melihat perundungan online (bullying), atau bahkan pernah jadi korban, pasti tahu betapa sakitnya. Di sinilah sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab, sangat relevan.

Etika digital itu penting! Kita harus bisa berinteraksi di dunia maya dengan sopan dan menghargai orang lain. Jangan gampang terprovokasi atau menyebar kebencian.

kita harus berperilaku dengan santun, saling menghormati, dan tidak membully siapapun di dunia maya. Cobalah untuk menjadi pribadi yang adil, menghormati hak orang lain, dan nggak mudah terjerumus ke dalam bullying online.

Jadi, yuk jadi Gen Z yang nggak cuma pinter digital, tapi juga beradab di dunia maya!

3. Persatuan Indonesia: Menjaga Kerukunan di Media Sosial

Kita hidup di negara yang penuh dengan keberagaman, dan dunia maya bisa menjadi tempat yang menguatkan rasa persatuan. Tapi, sayangnya, kadang dunia maya juga jadi ajang perpecahan. Bisa jadi karena beda pendapat politik, suku, atau agama. Nah, untuk itulah Persatuan Indonesia harus tetap kita jaga.

Di media sosial, kita bisa memulai dengan menjaga sikap saling menghargai, nggak menghujat atau memecah belah orang hanya karena beda pandangan. Mari kita hindari konten-konten yang bisa memecah belah dan lebih memilih untuk mempererat hubungan antar sesama pengguna internet, baik di dalam maupun luar negeri. Kamu juga bisa ikut share konten yang mengedepankan persatuan dan keberagaman. Ajak teman-teman untuk saling mendukung meskipun kita punya perbedaan.

Bhinneka Tunggal Ika, kan, berarti kita harus tetap satu meski berbeda!

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Diskusi Sehat dan Bijak

Pernah nggak sih, kamu merasa emosi banget baca komentar di media sosial yang ngebakar adrenalin? 

Dunia maya memang penuh dengan opini-opini yang bisa bikin kita naik pitam dan bahkan bertengkar. Tapi, di sini kita bisa banget menerapkan nilai musyawarah dan mufakat dari sila keempat Pancasila. Ketika ada masalah atau perbedaan pendapat, daripada langsung terjun ke perang kata-kata, mari berdiskusi dengan bijaksana. Hindari komentar emosional yang justru semakin memperkeruh suasana. Pilih kata-kata yang baik dan hindari konflik yang nggak penting.

Diskusi yang sehat itu penting banget, apalagi di dunia maya yang bisa diakses semua orang. 

Jadi, yuk jadi bagian dari dialog digital yang membangun dan nggak gampang terpancing emosi!

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Kepedulian Sosial di Dunia Maya

Salah satu tantangan besar di dunia maya adalah kesenjangan digital dan akses informasi yang tidak merata. Banyak dari kita yang hidupnya serba digital, tapi ada juga yang belum bisa menikmati teknologi dengan baik. Pancasila mengajarkan kita untuk mewujudkan keadilan sosial, dan di dunia maya, kita bisa banget melakukannya.

Mulai dari hal kecil seperti membantu orang lain yang membutuhkan informasi atau akses teknologi, hingga ikut serta dalam kampanye sosial untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Misalnya, kamu bisa ikut penggalangan dana online untuk korban bencana atau mendukung kampanye yang bertujuan mengurangi kesenjangan sosial.

Solidaritas digital itu keren banget!

Kesimpulan

Jadi, revitalisasi Pancasila di dunia maya bukan hanya sekedar kembali mengenal Pancasila, tapi juga menerapkannya dalam tindakan nyata. Kita, sebagai Gen Z yang lahir dan tumbuh di era digital, punya kesempatan besar untuk membuat dunia maya menjadi tempat yang lebih positif, toleran, dan bijaksana. 

Mari kita jaga moral kita, berbagi kebijakan dalam berinteraksi, dan tentunya tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila yang sangat relevan untuk kehidupan kita saat ini. Saatnya jadi Gen Z yang nggak cuma canggih teknologi, tapi juga cerdas dalam bermoral di dunia maya. 

Revitalisasi Pancasila dimulai dari kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun