Salah satu tokoh utama dalam psikologi humanistik adalah Abraham Maslow, yang mengembangkan teori hirarki kebutuhan, dan Carl Rogers, yang mengembangkan terapi berpusat pada klien. Kedua tokoh ini menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan psikologis dasar untuk mencapai aktualisasi diri, yaitu puncak dari potensi manusia.
Di bidang pendidikan, prinsip-prinsip humanistik telah diaplikasikan dalam pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa. Pendekatan ini mendorong pembelajaran yang lebih terpersonalisasi, di mana siswa didorong untuk mengembangkan potensi mereka secara penuh.Â
Beberapa studi menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang mencerminkan nilai-nilai humanistik, seperti kepercayaan pada kapasitas siswa, pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa, dan dukungan terhadap perkembangan emosi positif, dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.Â
- Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Proses Pembelajaran dan
Pengajaran Teori belajar humanistik menekankan pentingnya memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dengan potensi yang harus dikembangkan, bukan hanya sebagai penerima pasif informasi. Dalam konteks pendidikan, teori ini mendorong pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana kebutuhan, minat, dan pengalaman siswa menjadi pusat dari proses pembelajaran. Dalam praktiknya, implikasi dari teori belajar humanistik terlihat dalam berbagai strategi pembelajaran.Â
Guru yang menggunakan pendekatan ini cenderung mendorong metode pembelajaran aktif yang melibatkan partisipasi siswa secara penuh,seperti diskusi kelompok, proyek-proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H