Mohon tunggu...
Nazwa Aulia Rahmah
Nazwa Aulia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

7 November 2024   16:00 Diperbarui: 7 November 2024   16:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Kemampuan Tanggung Jawab

TEORI BEHAVIORISTIK

Teori Behavioristik merupakan Teori yang mempelajari mengenai perilaku manusia. Fokus dalam Teori Behavioristik ini lebih menekankan terhadap perubahan tingkah laku manusia. Perspektif behavioristik berfokus pada peran belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan stimulus yang menimbulkan suatu perilaku reaksi. Dalam teori behavioristik, tingkah laku sepenuhnya diatur dalam aturan, bisa diramalkan, serta bisa ditentukan. 

Teori Belajar Behavioristik menekankan pembelajaran seseorang berkaitan dengan peristiwa lingkungan. Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan tersebut terjadi melalui rangsangan atau stimulus yang menghasilkan hubungan perilaku reaktif atau respon. 

Stimuls tersebut berupa lingkungan belajar anak baik internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar, sedangkan respon merupakan akibat berupa reaksi fisik terhadap rangsangan/stimulus tersebut. 

-Prinsip Teori Belajar Behavioristik yaitu:

1. Perubahan Perilaku pada Individu menandakan sebuah pembelajaran, Prinsip utama dalam teori Belajar behavioristik yaitu perubahan perilaku yang  terjadi pada individu menandakan terjadinya pembelajaran.

2. Fokus pada stimulus dan Respon

Teori Belajar Behavioristik menekankan stimulus dan Respon dalam pembelajaran.

3. Penguatan (Reinforcement)

Dalam Teori Behavioristik penguatan merupakan kunci dari teori ini. Penguatan dapat berupa imbalan positif atau negatif yang diberikan setelah perilaku tertentu terjadi. Imbalan positif dapat menimbulkan kemungkinan seseorang melakukan perilaku tersebut terulang di waktu yang akan datang, sementara itu imbalan negatif dapat menimbulkan kemungkinan seseorang mengurangi perilaku tersebut di waktu yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun