Mohon tunggu...
nazwa amaliaa
nazwa amaliaa Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

saya adalah seorang mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Pemikiran Friederich Nietszche Terhadap Konsep Kebebasan Kehendak Manusia Sebagai Penentu Hidup Sosial

11 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:34 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia sendiri merupakan pemeran utama dalam dinamika kehidupan dan seringkali berkaitan dengan peran mereka yaitu kebebasan dan kehendak Hal tersebut tentu menarik jika kebebasan kehendak manusia menjadi persoalan terhadap aktivitas social, mengingat manusia juga merupakan makhluk yang memiliki berbagai ekosistem.1 Ekosistem sendiri tidak lain berupa susunan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh saling berpengaruh terhadap lingkungan hidup, atau yang diartikan sebagai hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dan lingkungan tersebut mempengaruhi tingkah laku antar manusia kehiduan dalam perspektif filsafat Nietzce dilihat untuk bagaimana cara mengatasi diri sendiri pandangan seperti ini memiliki penjelasan tersendiri berkenaan dengan tingkah laku dalam kehidupan manusia.

Pemahaman mengenai tingkah laku atau tindakan yang dilakukan olehmanusia disebut dengan kehendak yang berimplikasi dari hukum moral dengan sumbernya berupa kehendak. Seperti interaksi sosial yang terjadi berasal dari kehendak diri manusia. Pemikiran Nietzsche penting untuk dibahas, karena realitas masa kini selalu menghendaki pemikiran yang tidak terkukung oleh waktu, dan pembahasan Nietzsche ini menghendaki kebebasan kehendak manusia sering kali merugikan orang lain. Hal ini terjadi apabila pemaknaan dari kata tersebut diartikan sebagai makna yang tampak dari kata. Sehingga penting untuk menelaah lebih jauh bagaimana pemikiran kebebasan kehendak manusia dari perspektif Friedrich Nietzsche.

Geneologi Kebasan dan Kehendak Menurut Nietzce

Menurut Nietzce kebebasan dan kehendak dapat dibagi menjadi dua yaitu pada bagian pertama dijelaskan kebebasan dan dibagian kedua dijelakan tetang kehendak.

Kebebasan Menurut Nietzche

kebebasan yang di aplikasikan manusia merupakan bentuk penerimaan diri mereka pada kenyataan yang ada dan terikat namun lunak untuk dikukuhkan sebagai sebuah identitas sosial. Hal ini dikarenakan kebebasan merupakan persoalan yan tidak bisa dipisahkan dengan diri manusia, karena kebebasan bersifat fragile yang cenderung sensitif dan rapuh, dan manusia senantiasa memperjuangkan kebebasan. Dalam pemaparan Nietzsche kebebasan itu dapat diwujudkan secara ideal. Artinya, ada suatu substansi yang menjadi bagian mendasar dalam membangun representasi pemikiran filosofis Nietzsche terkait kebebasan. Pada karyanya Beyond Good and Evil, Nietzsche mengklaim bahwa ada kesalahan tentang diri yang menyebabkan tidak ada kebebasan berkehendak ataupun kehendak bebas.Kebebasan manusia merupakan bagian dari konsep humanis, dalam bidang ini Nietzsche menjelaskan bertindak secara bebas bagian dari realitas kehidupan.

Ungkapan tersebut mendasari Nietzsche untuk membandingkan kebebasan dengan kehendak individu, bahwa kehendak bebas yang dimaksud ada di posisi yang salah Di sisi lain, sorotan kebebasan manusia tampaknya tercampur dengan ketidakbebasan (Determinisme), atau memungkinkan kehendak yang tidak bebas. Berdasarkan penolakan terhadap semua bentuk standar kepercayaan atau idee fixe, seorang individu berdiri sendiri tidak perlu membutuhkan sesuatu dari luar untuk menuntutnya. Memiliki kemampuan untuk memerintah diri sendiri atau disebut self-determinitation.

Tidaklah sulit mengekspresikan kebebasan yang dimaksud oleh Nietzsche, seperti halnya kebenaran, kebebasan bukanlah sesuatu yang diberikan kepada seseorang atau individu yang hidup sebelum bertindak. Sebaliknya, kebebasan adalah sesuatu yang harus diperoleh melalui proses diri kita sendiri. Tetapi diri tidak menjadi bebas jika ia menempatkan kebebasan sebagai tujuan utama yang ingin dicapai. Sebaliknya, dalam kehendak bebas dia akan berusaha untuk menyelesaikan keinginan untuk kebebasan. Namun, tegasnya Nietzsche berpendapat bahwa kehendak bebas hanyalah suatu konsep yang terlambat, yang muncul setelah adanya tindakan menuntut konsekuensi.Dapat dimungkinkan gagasan Nietzsche tentang kebebasan bersandar pada kebutuhan untuk mengakui penyelesaian tindakan secara sadar dan terstruktur. Dengan demikian, kebebasan yang dicari oleh Nietzsche terletak pada doktrin diri yang berlaku. Lebih tepatnya kebebasan yang

ditawarkannya berarti berkembang dan tumbuh, dengan makna pertumbuhan adalah memperbaiki, mengubah, untuk secara aktif mengubah situasi yang ada sehingga dapat mengatasi hambatan yang menghambat mencapai masa depan yang diinginkan. Pada intinya memahami konsep kebebasan Nietzsche adalah pemahaman sebagai bagian dari etika tanggung jawab yang dilakukan dengan baik.

Kehendak Menurut Nietzce

Kehendak dalam kacamata Friedrich Nietzsche, merupakan suatu hal yang disadari, dengan sifatnya tidak metafisis dan tidak ada pemisah antara kehendak partikular dan metafisis, keduanya hanyalah satu bagian dalam kehendak. Dalam posisi kehendak tersebut manusia dapat merangkul beberapa kondisi lingkuangan sosial seperti keterikatan aturan bersama dan keterpaksaan untuk memahami. Lebih jelasnya kehendak adalah sebuah gerak affektional, sebuah Affect des Kommandos. Affect des Kommandos yang dipaparkan oleh Nietzsche adalah denyutan dari dalam, yang muncul dari pluralitas sentimen yang belum tentu disatukan. Jadi affect ini muncul, dan di katakan setelah diuji (ada peran tubuh dan pemikiran manusia). Kehendak sebagai, mengatur dan menyatukan unsur-unsur yang ada dalam diri mereka, ada tanpa menghilangkan salah satu unsur, tanpa pula membiarkan diri mereka diserap oleh masing- masing unsur. Kehendak yang menghadirkan keteraturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun