"Hah..hah..hahh..., sudah? Akh--"
Baran terengah-engah, sungguh bukan hal yang mudah berlawanan dengan tumbuhan hidup berduri itu, hal tersebut pun membuatnya terluka dibagian pinggang kirinya dan Baran terkulai diatas rumput segar perlahan ia mengerjap kan matanya, remang-remang ia melihat cahaya-cahaya kecil dihadapannya lalu angin ringan menerpa wajahnya, hal tersebut mendatangkan kehadiran sesosok makhluk, terang begitu terang.Â
Sanking terangnya membuat Baran sulit melihat dengan jelas sosok tersebut, sampai ia bisa melihat dengan jelas dan sadar bahwa sosok disana merupakan seorang Guaritor
Baran tidak bisa membuka mulutnya, seakan-akan terdapat paku yang menyatukan kedua belah bibirnya keringat dingin hanya dapat menjadi jawaban keadaannya saat ini, dan sosok tersebut hanya menatap diam Baran yang berada di rumput.
Tuhan kumohon lindungi aku, batin Baran.
"Pergi," sepenggal kata yang berhasil mengguncang keyakinan seorang Albaran Kalvando Axelyn Ziburg, sungguh sosok yang menyeramkan. "A-aku disini berniat baik dengan ingin membantu, sungguh. Aku dari Cyber Sicurezza, penjaga Planet sungguh," dengan gagap Baran menerangkan niat nya,
"Per--" Belum sempat menyelesaikan kata, sekumpulan Kapal Bajak Laut berada di langit langit Alderan. Guaritor menatap datar pada sekelompokan Kapal tersebut, "Mereka..Bajak Laut." Dengan cekatan Baran mengulurkan tangan nya didepan Guaritor berniat untuk melindungi.
"Hah..siapa ini nona? Jadi kami pengunjung ke 2 setelah nya ya hahaha," Ucap salah satu anggota, yang diduga Baran merupakan Ketua nya.
Nona? Guaritor ini..wanita?, Batin Baran.
Belum sempat Baran menolehkan kepalanya kebelakang, ia dikejutkan dengan sebuah ledakan yg berasal dari belakang punggungnya. Guaritor maju tanpa hambatan menepis semua yang menjadi targetnya, ia melesat bagai sekelibat cahaya. Baran membantu se sisa nya, pengalaman seperti ini baru pertama kali ia alami, sungguh Alderan benar benar unik.