Mohon tunggu...
Nazwa Alifia putri
Nazwa Alifia putri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diamante Albaran

13 Desember 2022   14:03 Diperbarui: 13 Desember 2022   14:21 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arcelia meneteskan air matanya, sakit melihat pria dihadapannya meneteskan begitu banyak air mata, serta rasa sakitnya bertambah ketika ia merasakan dekapan Baran semakin erat padanya, jelas mengisyaratkan bahwa lelaki ini tidak ingin melepaskannya.

"Jangan pergi kumohon..hiks..Arcelia..kumohon," pinta Baran disela tangisnya,

"Aku akan meninggalkan bibit pohon disini, kurasa ia bisa menjadi bukti bahwa aku pernah menjadi dunia mu," senyum Arcelia

"Aku hanya ingin kau..hikss..maaf..aku menangis dihadapan mu..hiks..tapi aku sama sekali tidak bisa menghentikan nya..hiks.. ini diluar kuasa ku,"

"Haha..tidak apa, menangis saja tidak apa--Baran apa kau percaya reinkarnasi benar adanya?" tanya Arcelia lembut,

"Ada apa? Apa kau akan be reinkarnasi?" Bukan nya menjawab Baran memilih untuk bertanya balik pada Arcelia,

"Jika memang benar adanya, aku ingin be reinkarnasi menjadi wanita yang mencintai dan dicintai oleh dirimu kembali. Dan jika boleh minta lebih, aku ingin di izinkan menghabiskan sisa cintaku dengan mu, aku ingin menatap rembulan di saat kau sibuk menghangatkan ku dengan syal yang berlapis lapis saat gelap menyapa.. namun, Baran jika aku tidak bereinkarnasi tolong jangan terlalu melupakan ku," penjelasan dari Arcelia membuat Baran tersenyum, ia menatap Arcelia yang semakin lama semakin lepas dari dekapannya, terbang secara perlahan menjauh dari nya.

Ah apakah waktunya sisa sedikit lagi?


"Terlalu indah untuk dilupakan, mari bertemu di kehidupan selanjutnya sebagai dua insan yang dapat bersatu hingga masa tua tiba," Ungkap Baran,

"Arcelia--jika kau berharap benar adanya reinkarnasi, aku akan memohon pada Tuhan agar diberikannya reinkarnasi diantara kita, karena pada dasarnya--dimanapun aku berada kau akan selalu menjadi rumah hati untuk ku pulang," Baran akan membiarkan nya pergi, tidak apa jika ia kehilangan. Ia tahu jika terus menahan Arcelia, ia akan merasa lebih sakit lagi.

"Baran..hiks..terimakasih..terimakasih,"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun