"Mati kau," umpat Jiba.
Baran melepaskan lengan Mouton, ia merasa sesak sekarang. Sesak karena sudah terlalu banyak sayatan yang ia terima, untuk kedua kalinya ia jatuh setengah badan, menjadikan kaki kiri sebagai tumpuan tubuhnya. Jinba tidak ingin melepaskan kesempatan begitu saja, ia melepas pedang nya secara kasar yang masih bertengger di tubuh Baran, ketika hendak mengayunkannya ia tersilaukan oleh sebuah cahaya.Â
Bukan, bukan hanya ia seorang melainkan seluruh makhluk  disana, mereka melihat kearah cahaya itu dan dapat dilihat sosok yang melayang dengan mata yang begitu terang disana,
Arcelia,
Sosok itu berubah, bahkan bola matanya tidak lagi hijau melainkan biru sapphire yang menyala, tidak lama setelah itu ia kembali berubah wujud, kini wujud tersebut mampu membuat sesiapun yang melihatnya bergidik takut, pasalnya sosok inilah yang merupakan perwujudan sesungguhnya dari Guaritor Alderan
atau.. Diamante Alderan,
Tidak ada yang membuka mulut, seakan mereka semua tertunduk pada sosok tersebut, sampai suatu suara menggema ditelinga mereka.
"Kalian para binatang bejat yang berani merusak wilayah ku, selalu diperingati namun selama itu pula kalian mengabaikannya seakan wilayah ini adalah tempat bermain main. Aku Diamante murni akan menurunkan konsekuensi yang pantas. MASA KEHIDUPAN ALDERAN AKAN KU TUTUP!Â
Akan kusudahi perang berkepanjangan ini, beserta kalian para makhluk bejat haus kekuatan. Aku akan membawa semua kekuatan Alderan bersama ku. Daivat Amerta Acintya Calya Gamel Sagala," sesaat setelah itu cahaya yang amat terang keluar dari tangkupan tangan Arcelia. Cahaya tersebut semakin besar dan besar hingga suara ledakan yang amat dahsyat terdengar dari sana, badai datang, semua terhempas dengan kuat akibat ledakan tersebut.