Mohon tunggu...
Nazwa ErraRahmadany
Nazwa ErraRahmadany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca novel online bisa di Wattpad dan Karyakarsa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Pembelajaran yang Dapat Diterapkan agar Mata Pelajaran PPKn Menjadi Lebih Menarik dan Bermakna

22 November 2024   10:31 Diperbarui: 22 November 2024   10:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan siswa yang merasa bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) atau Pendidikan Pancasila kurang relevan dengan kebutuhan mereka pada saat ini. Contohnya, ada seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Grobogan yang mengeluhkan tentang cara pembelajaran PPKn yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Jadi Guru PPKn di sekolahnya hanya memaparkan materi tentang Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal, dan NKRI saja, tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk aktif di dalam kelas. Jadi para siswanya merasa pembelajarannya kurang menarik, relevan, dan bermakna untuk mereka.

Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantang besar bagi seorang guru PPKn. Bagaimana cara agar pembelajaran PPKn lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi para siswanya?

Artikel ini disusun untuk mengupas tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PPKn, serta kelebihan dan kekurangannya.  

Berikut ini metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran PPKn:

A.Problem Based Learning merupakan metode Pembelajaran ini menggunakan masalah pada kehidupan sehari-hari, untuk diselesaikan oleh para siswanya dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, untuk membangun dan memperoleh pengetahuan.

Langkah-langkah Metode Pembelajaran Problem Based Learning:

1.Orientasi terhadap permasalahan: Guru memberikan contoh masalah pada kehidupan sehari-hari kepada siswanya.

2.Organisasi belajar: Guru sebagai fasilitator membantu siswanya  untuk memahami masalah, dengan mengidentifikasi apa yang perlu mereka cari.

3.Penyelidikan Individu ataupun kelompok: Guru memberikan waktu kepada siswanya untuk mencari materi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4.Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah: Guru memberikan arahan kepada para siswanya untuk menentukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut, dalam bentuk laporan hasil penyelesaian masalah. Bisa  secara tertulis ataupun dipresentasikan di depan kelas.

5.Analisis dan Evaluasi: Guru setelah membaca ataupun mendengarkan laporan hasil penyelesaian masalah tersebut, dapat membimbing siswanya untuk melakukan refleksi dan evaluasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun