Mohon tunggu...
Salahuddin
Salahuddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pembelajar sejati adalah ikhlas menerima ilmu dalam keadaan kosong tanpa merasa isi...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun “Generasi Emas” dengan Membangun Minta Membaca

26 September 2014   00:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:30 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membaca merupakan bagian dari proses belajar yang berperan dalam perubahan paradigma yang konvensional menjadi modern. Secara psikologis, membaca sebagai proses belajar dapat mempengaruhi tingkah laku (observable behavior) yang membentuk kepribadian secara utuh sehingga pembentukan karakter dapat berkonstelasi pada kualitas dalam diri manusia.

Banyak manfaat yang kita dapatkan dari membaca. Dalam proses membaca kita dapat larut dalam dunia dimana kita bebas mengekspresikan diri dengan imajinasi yang kita dapat dari membaca. Imajinasi yang dapat menciptakan kreasi dan inovasi yang dapat memberikan manfaat bagi kemaslahatan orang banyak.

Selain itu, dengan sibuk membaca dapat menghindarkan diri dari lingkaran setan yang dapat menjerat manusia, yaitu kebodohan. Ketika seseorang masuk dalam dimensi kebodohan maka apa saja yang ia lihat dan dirasakan lebih didominasi dari prasangka negatif, prasangka negatif yang terbentuk dari keegoisan dalam memandang sempit segala sesuatu objek sehingga mempersulit perkembangan diri seseorang karena kesungkanan akan membaca.

Ilmu pengetahuan dan informasi sekarang-sekarang ini menjadi sesuatu kebutuhan dasar masyarakat yang dapat membekali diri dari tantangan globalisasi. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan pengetahuan dengan menyelami lebih dalam kajian ilmu tersebut sesuai dengan bidang yang diminati.

Pada proses membaca kita bisa mendapatkan pencerahan dalam memaknai kehidupan misalnya seperti dari kutipan-kutipan dari para tokoh, kasus atau pengalaman dari seseorang yang dapat menjadi pembelajaran, teori-teori yang dapat membantu kita menelaah suatu masalah, dan banyak lagi manfaat secara langsung dari membaca sehingga dapat memberikan kita suatu pandangan yang luas dalam menyikapi persoalan hidup yang bervariasi dan dinamis.

Dari pemaparan diatas jelas bahwa manfaat dari membaca mampu memberikan perubahan pada mindset dan perilaku seseorang apabila dilakukan secara konsisten. Kebiasaan membaca dapat mengarahkan hasrat dan menjawab keresahan manusia.

Minat membaca di Indonesia masih dikatakan kurang, namun seiring dengan “bonus demografi” yang kita miliki membangun minat membaca harus dibangkitkan dari sekarang kepada tunas-tunas bangsa. Tanggungjawab membangun minat baca adalah tanggungjawab dari kita semua yang menginginkan perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik karena kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin

oleh bangsa Indonesia dalam mencetak “generasi emas” yang siap dengan kondisi pasca globalisasi.

Generasi emas memberikan harapan dan semangat baru bagi Indonesia untuk dapat menjadi negara maju dengan sumber daya manusia berkualitas yang siap bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Kenyataan ini dapat terwujud dengan diawali dari membangun minat membaca.

Keluarga dalam konteks ini orangtua, harus membimbing, mengarahkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak mereka untuk membaca dan menyukai ilmu pengetahuan sesuai dengan minat dan bakat anak. Sekolah dan perguruan tinggi sebagai institusi sumber daya manusia tingkat tinggi harus mampu meningkatkan minat membaca kepada peserta didik agar memiliki kepribadian matang yang berakhlak mulia dengan multiple intelegence dan pandangan visioner sebagai motor penggerak dalam memajukan bangsa dan negara.

Solusi dari peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Membaca adalah bagian dari proses pendidikan yang mudah dan efisien. Kebiasaan membaca adalah salah satu strategi dalam membentuk “generasi emas” yaitu sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas yang sedia mampu menjawab tantangan dari era globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun