Kepemimpinan soekarno sangatlah otoriter dan soeharto cenderung memusatkan perhatiannya terhadap bidang produksi, pandai dalam menggunakan kesempatan, target jangka pendek dan jangka panjang yang sangat jelas. Kebebasan rakyat pada masa pemerintahan soeharto sangatlah terbatas, sistem otoriter yang dijalankan oleh soeharto menjadi populer.Â
Soeharto termasuk salah satu presiden yang memiliki kekuasaan penuh dari pemimpin dahulu maupun setelahnya, soeharto dapat memiliki kekuasaan penuh karena adanya hubungan dengan ABRI dan partai golkar, pada 10 tahun pemerintahan pertama soeharto tidak ada keributan yang terjadi karena jelas adanya hasil dan kepastian pembangunan ekonomi dari masa pemerintahan soeharto.
3. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (1998-1999)
B. J. Habibie dikenal dengan sebutan bapak teknologi indonesia dan jug bapak demokrasi indonesia, beliau memiliki pesona dan komitmen yang melekat, B.J. Habibie cerdas dalam mengambil keputusan seperti melepaskan timor-timor dari indonesia tengah krisis yang terjadi.Â
Dalam masa pemerintahan B.J. Habibie yang singkat beliau mampu melakukan gebrakan gebrakan reformis dialektis dalam bidang ekonomi, hukum, HAM dan juga kajian perempuan, pada masa krisis ini B.J. Habibie berupaya melahirkan pemerintahan sipil yang demokratis dan kritis.Â
Gaya kepemimpinan yang dimiliki B.J. Habibie ialah demokratis dan juga kharismatik, pada masa pemerintahan beliau kebebasan pers dibukan secara lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar, pada saat ini pula peraturan perundang-undangan banyak dibuat dan beliau memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga banyak orang yang mengangumi nya. Sifat dari seorang presiden B.J. Habibie yang dapat kita tiru ialah
a. Mencintai tanah air, keseriusan dari beliau membuat jerman sangat menyukainya.
b. Â Jujur , tidak hanya jujur beliau juga memiliki kredibilitas yang tinggi. Beliau sangat tegas menolak seseorang yang ingin kong kalikong dengannya
c. Prinsip Kuat, dengan adanya prinsip yang kuat dan keyakinan yang teguh maka akan selalu ada jalan untuk menapaki kesuksesan.
4. K.H.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ( 1999-2001)
Kepemimpinan Gus Dur dikenal dengan sebutan bapak pluralisme di Indonesia, karena abdurrahman wahid membela kaum minoritas dan sangat anti dengan kekerasan dan ketidak adilan. Gus Dur memiliki gaya kepemimpinan yang sangat demokratis pada zaman nya, gus dur juga pemimpin yang kharismatik-transformasional, Gus Dur memiliki kebijakan yang visioner, misalnya pembubaran departemen penerangan dan juga departemen sosial, membuka hubungan dagang dengan Israel, pemisahan TNI-POLRI, sering reshuffle kabinet. Meski Gus Dur mengambil keputusan dengan cenderung mengandalkan sifat kharismatiknya, namun Gus Dur tidak pernah melakukan sebuah tekanan dan juga ancaman yang menggunakan kekerasan ataupun kekuatan militer.