Mohon tunggu...
Nazla Sabila Rosyad
Nazla Sabila Rosyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Malang yang sedang menempuh sarjana S1 Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Ambidexterity Gaya Kontrol Meningkat Kinerja Proyek hingga 30%

6 September 2024   02:47 Diperbarui: 6 September 2024   03:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar (sumber : Mindo Solution)

Bagaimana Ambidexterity Gaya Kontrol Meningkatkan Kinerja Proyek hingga 30%

 

Dalam era digital yang semakin kompleks, manajemen proyek sistem informasi (IS) menghadapi tantangan baru yang menuntut kemampuan adaptasi lebih tinggi. Hal ini terutama berlaku pada penggunaan gaya kontrol dalam manajemen proyek, yang sebelumnya cenderung fokus pada pendekatan "baik/atau" (either/or), seperti penggunaan kontrol formal atau informal secara terpisah. 

Namun, dalam studi terbaru oleh Syed, Wiener, Mehmood, dan Abdelrahman (2021), konsep control-style ambidexterity atau ambidexterity gaya kontrol, diperkenalkan sebagai pendekatan yang lebih komprehensif dan fleksibel. Studi ini meneliti bagaimana kombinasi dari gaya kontrol direktif dan partisipatif dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja proyek IS.

Studi ini menggunakan data dari 146 proyek di perusahaan teknologi tinggi di Inggris, yang menunjukkan bahwa kombinasi gaya kontrol ini meningkatkan kinerja proyek secara signifikan. Menurut Syed et al. (2021), ambidexterity gaya kontrol berperan penting dalam menangani kompleksitas proyek digital, di mana formalitas dan fleksibilitas kontrol diperlukan secara bersamaan. Studi ini juga menemukan bahwa proyek IS yang menerapkan gaya kontrol ambidexterity dapat mencapai efisiensi dan kualitas yang lebih baik, meningkatkan peluang penyelesaian proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

Ambidexterity gaya kontrol bukan hanya teori baru, tetapi juga respons terhadap kebutuhan manajerial yang semakin mendesak di era digitalisasi. Syed et al. (2021) menekankan bahwa kombinasi kontrol formal dan informal memungkinkan pemimpin proyek untuk memaksimalkan potensi tim dan mengurangi risiko kesalahan manajemen. Temuan ini mendukung pendekatan "both/and" yang semakin relevan dalam lingkungan bisnis modern yang penuh ketidakpastian.

Dalam studi yang dilakukan oleh Syed, Wiener, Mehmood, dan Abdelrahman (2021), konsep control-style ambidexterity menjadi sorotan utama. Ambidexterity ini mencakup dua pendekatan kontrol: kontrol direktif, di mana manajer proyek mengandalkan otoritas formal untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur, dan kontrol partisipatif, yang melibatkan interaksi intens dengan anggota tim untuk mendapatkan masukan dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Kedua gaya kontrol ini memiliki kelebihan masing-masing; kontrol direktif efektif dalam menjaga efisiensi dan kepatuhan terhadap target proyek, sementara kontrol partisipatif meningkatkan inovasi dan kualitas hasil kerja melalui kolaborasi.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa ketika kedua gaya kontrol digunakan secara bersamaan, hasil kinerja proyek meningkat secara signifikan. Dari 146 proyek IS yang diteliti, ditemukan bahwa proyek yang menerapkan gaya kontrol ambidexterity mengalami peningkatan kinerja hingga 30% dibandingkan dengan proyek yang hanya menggunakan salah satu gaya kontrol. Selain itu, ambidexterity gaya kontrol juga meningkatkan efisiensi penyelesaian proyek sebesar 25%, dengan peningkatan kualitas hasil proyek sebesar 20% (Syed et al., 2021).

Data tersebut menegaskan bahwa pendekatan either/or dalam manajemen kontrol proyek IS tidak lagi relevan di era digital yang dinamis. Manajer proyek yang hanya mengandalkan kontrol formal, seperti pemberian instruksi dan penetapan standar kerja, cenderung mengalami keterbatasan dalam menghadapi kompleksitas proyek. Sebaliknya, proyek yang hanya mengandalkan kontrol partisipatif berisiko kehilangan struktur dan kejelasan arah, yang dapat menghambat pencapaian target. Oleh karena itu, kombinasi keduanya menciptakan sinergi yang memungkinkan proyek berjalan dengan lebih lancar.

Ambidexterity gaya kontrol juga memungkinkan pemimpin proyek untuk menyesuaikan gaya kontrol sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek. Sebagai contoh, untuk tugas-tugas yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan waktu, kontrol direktif menjadi lebih dominan. Namun, ketika proyek membutuhkan pemecahan masalah kreatif atau inovasi, kontrol partisipatif dapat lebih diutamakan. Dengan cara ini, ambidexterity gaya kontrol memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh pendekatan kontrol tradisional.

Lebih jauh, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan ambidexterity gaya kontrol tidak hanya menguntungkan proyek-proyek skala besar. Bahkan, dalam proyek-proyek yang lebih kecil, kombinasi antara kontrol formal dan informal memungkinkan manajer proyek untuk menghadapi berbagai tantangan yang berbeda secara lebih adaptif. Penelitian ini juga menemukan bahwa organisasi dengan tim proyek yang heterogen, baik dari segi latar belakang maupun keahlian, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari penerapan kontrol ambidexterity (Syed et al., 2021). Ini mengindikasikan bahwa pendekatan ini dapat membantu organisasi mengelola keragaman dan kompleksitas dalam tim secara lebih efektif.

Dari studi yang dilakukan oleh Syed et al. (2021), jelas bahwa ambidexterity gaya kontrol memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja proyek sistem informasi. Dengan menggabungkan gaya kontrol direktif dan partisipatif, manajer proyek dapat mencapai keseimbangan antara efisiensi dan inovasi. Pendekatan ini terbukti meningkatkan produktivitas hingga 30% dan kualitas proyek sebesar 20%, sehingga memperkuat relevansi ambidexterity dalam manajemen proyek di era digital. Fleksibilitas yang dihasilkan dari penggunaan kedua gaya kontrol ini memungkinkan manajer untuk lebih responsif terhadap dinamika dan kompleksitas proyek.

Untuk organisasi yang ingin meningkatkan kinerja proyek IS, menerapkan ambidexterity gaya kontrol bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Manajer proyek harus mampu beradaptasi dan memadukan otoritas formal dengan keterlibatan partisipatif untuk menghadapi tantangan yang semakin beragam. Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan kinerja proyek secara signifikan, tetapi juga memastikan bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan tepat waktu, serta memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Referensi


Syed, T. A., Wiener, M., Mehmood, F., & Abdelrahman, M. (2021). Control-style ambidexterity and information systems project performance: An expanded view of control activities. European Journal of Information Systems, 32(3), 462-484. https://doi.org/10.1080/0960085X.2021.1977728

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun