Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara di terapkannya pendidikan inklusifterhadap ke efektifan proses pembelajaran.
d.METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentas dan metode angket.
Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis[25]. Meyode ini digunakan untuk mendapatkan sumber data yang berkaitan dengan penelitian seperti latar belakang berdirinya sekolah, letak georafis, visi dan misi, keadaan guru, siswa, karyawan, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini yang perlu di ketahui adalah sarana dan prasarana khusus bagi siswa disable yang ada pada tempat penelitian saya yaitu SMP N 11 Yogyakarta, untuk mengetahui ada dan tidaknya sarana dan prasaran penunjang proses pembelajaran.
Metode angket
Angket ini digunakan untuk mendapatkan data primer yang di jawab langsung dari responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa jawaban yang telah di sediakan peneliti kepada responden, yang berkaitan dengan pengaruh pendidikan inklusif terhadap proses pembelajaran siswa. dengan mengacu pada rumusan masalah dan variable yang sudah saya buat. Sugiyono menyebut metode angket sebagai kuesioner, merupakan tehnik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
e.METODE ANALISA DATA
Setelah data terkumpul, metode analisis yang digunakan adalah dengan tehnik statistik yang menggunakan program SPSS. Bentuk analisis statistik yang digunakan adalah tehnik Corelasi Product Moment, yaitu tehnik untuk mncari korelasi antara dua variable yang koefisien, korelasinya diperoleh dengan mencari hasil perkalian dari moment variable yang dikorelasikan. Sebelum digunakan tehnik korelasi produk moment, terlebih dahulu data dideskripsikan dengan rumus presentase, mean, standar deviasi, dan dilanjutkan dengan korelasi produk moment.
V. RENCANA BAB
Lampiran
Nama :
Rumusan pertanyaan untuk style mengajar
1.Mampukah guru menggunakan cara belajar dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan kembali materi pelajran yang di ingat/diketahui siswa?
a.Mampu
b.Kurang mampu
c.Tidak mampu
2.Mampukah guru menjelaskan materi pelajaran dengan baik?
a.Mampu
b.Kurang mampu
c.Tidak mampu
3.Mampukah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menyenangkan?
a.Mampu
b.Kurang mampu
c.Tidak mampu
4.Mampukah guru merespon dengan baik pertanyaan yang anda ajukan?
a.Mampu
b.Kurang mampu
c.Tidak mampu
Rumusan pertanyaan sikap toleransi
5.Mampukah anda mengerjakan tugas secara kelompok dengan baik?
a.Mampu
b.Kurang mampu
c.Tidak mampu
6.Pernahkah anda bersama-sama menjenguk teman yang sedang sakit?
a.Tidak pernah
b.Pernah
7.Sebarapa sering anda membantu teman anda ?
a.Sangat sering
b.Sering
c.Kadang-kadang
d.Tidak pernah
8.Seberapa baik guru dapat bersikap menghargai terhadap kemampuan siswa?
a.Sangat baik
b.Baik
c.Sangat tidak baik
d.Tidak baik
Rumusan pertanyaan apresiasi
9.Apakah ada guru pembimbing khusus untuk bimbingan belajar siswa?
a.Ada
b.Tidak ada
10.Apakah ada guru yang menggunakan media lain selain menggunakan papan tulis? Misal (audio visual)
a.Ada
b.Tidak ada
11.Apakah ada bantuan dari sekolah terhadap siswa yang tidak mampu?
a.Ada
b.Tidak ada
12.Apakah sekolah telah memberikan fasilitas khusus kepada siswa sesuai dengan keterampilan siswa?
a.Iya
b.Tidak
13.Adakah alat pembelajaran khusus bagi siswa sesuai dengan mata pelajaran tertentu?
a.Ada
b.Tidak ada
14.Pernahkah guru memberikan reward (penghargaan) kepada siswa yang berprestasi ?
a.Pernah
b.Tidak pernah
Rumusan pertanyaan sikap pluralis
15.Seberapa baik anda menyesuaikan diri di dalam kelas dari segi kemampuan?
a.Sangat baik
b.Baik
c.Sangat tidak baik
d.Tidak baik
16.Seberapa baik anda berteman dengan teman yang berbeda agama?
a.Sangat baik
b.Baik
c.Sangat tidak baik
d.Tidak baik
17.Seberapa sering anda berkunjung kerumah teman yang berlainan agama?
a.Sangat sering
b.Sering
c.Kadang-kadang
d.Tidak pernah
18.Seberapa baik anda berteman dengan teman yang berbeda aliran (berbeda aliran, semisal menganut aliran muhammadiyah, NU, ahmadiah, LDII dan sebagainya)?
a.Sangat baik
b.Baik
c.Sangat tidak baik
d.Tidak baik
Rumusan pertanyaan prestasi siswa
19.Apakah ada teman andayang cacat meraih prestasi akademik (peringkat kelas)?
a.Ada
b.Tidak ada
20.Adakah beasiswa untuk siswa yang berprestasi?
a.Ada
b.Tidak ada
21.Seberapa sering siswa yang cacat mendapat prestasi akademik (peringkat kelas) di sekolah ini?
a.Sangat sering
b.Sering
c.Kadang-kadang
d.Tidak pernah
22.Seberapa sering anda mencontek pada saat ujian?
a.Sangat sering
b.Sering
c.Kadang-kadang
d.Tidak pernah
Rumusan pertanyaan tinggal kelas
23.Apakah anda mempunyai teman yang tidak naik kelas di sekolah ini?
a.Iya
b.Tidak
Rumusan pertanyaan strategi pembelajaran
24.Pernahkan anda merasa jenuh belajar di dalam kelas?
a.Iya
b.Tidak
25.Strategi pembelajaran yang guru anda terapkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas?
a.Strategi pembelajaranActive learning
b.Strategi pembelajara ekspositori (penyampaian secara verbal)
26.Apakah guru tepat waktu ketika masuk kelas untuk memulai pembelajaran ?
a.Tepat waktu
b.Tidak tepat waktu
27.Adakah pengaruh guru dalam menambah semangat belajar siswa?
a.Ada
b.Tidak ada
28.Pernahkah anda belajar bersama-sama dengan bertanya dan memjelaskan kepada teman sekelas anda?
a.Pernah
b.Tidak pernah
29.Apakah anda merasa kesulitan memahami pelajaran yang guru anda sampaikan?
a.Kesulitan
b.Tidak kesulitan
30.Pernahkan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengalaman di dalam kelas?
a.Pernah
b.Tidak pernah
[1] Imam Subkhan, ,”Membumikan Pendidikan Inklusif”, Harian Solo Pos, 14 September 2011.
[2] Dr. M. Agus Nuryatno, Madzhab Pendidikan Inklusif, (Yogyakarta: Resist Book,2008), Hal. 75-76
[3]http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Membumikan+Pendidikan+Inklusi&dn=20110913083539“sebagaiamana diakses pada 14September 2011, jam 01:56:40”
[4] Muh.Yamin, Menggugat Pendidikan Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), hal. 159-160.
[5]Dr. M.Agus Nuryatno, Madzhab Pendidikan Kritis, (Yogyakarta: Resist Book, 2008)
[6]Asimilasi adalah penyesuaian (peleburan)
[7]Jamila K. A. Mohammed, Pendidikan Khas Untuk Kanak-kanak Istimewa, (Kuala Lumpur: PTS. Professional Publishing Sdn. Bhd, 2005) hal. 18-19
[8] Imam Subkhan, “Membumikan Pendidikan Inklusif”, Harian Solo Pos, 14 September 2011
[9] http://edukasi.kompas.com/membumikan pendidikan inklusif. “Sebagaimana diakses pada tanggal 25 September 2011, jam 11:04
[10] Vebriana Dyah A, Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelajaran Pendidikan Inklusif, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008.