Mohon tunggu...
Nazilatul Ikrimah
Nazilatul Ikrimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang yang memiliki minat dibidang kepenulisan dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Unnes Giat 5 - Penyair Indonesia Berpuisi Tolak Korupsi

21 Juli 2023   21:08 Diperbarui: 28 September 2023   00:27 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Live Perform Roadshow PMK ke- 62 /Dok KKN UNNES Giat-5

Rembang, Roadshow ke-62 puisi menolak korupsi di Pondok Pesantren At- Taufiq,  Gandrirojo, Sedan, Rembang, Jawa Tengah, sukses terselenggara oleh laskar PMK bekerja sama dengan mahasiswa UNNES Giat angkatan 5 juga berbagai elemen masyarakat pada Sabtu (15/07/23) kemarin. Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk protes terhadap korupsi yang telah merajalela di Indonesia.

Koordinator PMK Rembang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren At- Taufiq, A'an Syahriyyar Masyhuri menjelaskan, roadshow PMK merupakan kegiatan rutin yang biasanya hanya terselenggara maksimal dua kali setiap tahunnya di daerah berbeda di seluruh Indonesia. Namun, kebetulan roadshow di Rembang kali ini bertepatan dengan satu dasa warsa (10 tahun) puisi menolak korupsi, sehingga roadshow tahun ini akan dilaksanakan setiap bulan sekali sampai pada puncaknya dibulan ke- 12.

"Nah, di tahun ini baru terlaksana di Rembang, Jawa Tengah sekaligus baru ketiga kalinya roadshow PMK terselenggara di pondok pesantren" Kata Gus A'an.

Sarasehan Budaya Roadshow ke- 62 PMK  /Dok KKN UNNES Giat-5
Sarasehan Budaya Roadshow ke- 62 PMK  /Dok KKN UNNES Giat-5

Salah satu agenda acara dalam roadshow kali ini adalah sarasehan budaya dengan tema "Peran Santri Sebagai Benteng Anti Korupsi" yang diikuti oleh perwakilan santriwan dan santriwati pondok pesantren se-Rembang timur. Sosiawan Budi Sulistyo atau yang lebih dikenal dengan panggilan Sosiawan Leak menyampaikan materi yang sangat menggilitik.

"Sebagai santri sekaligus wakil bupati memang sangat rawan melakukan tindakan korupsi karena berada di lahan basah, sehingga harus sangat hati-hati." Ujar komandan PMK tersebut sambil melirik bapak Wakil Bupati yang juga hadir dalam acara sarasehan budaya.

Dalam hal ini, Bapak H. Hanies Cholil Barro menanggapi bahwa korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa. Oleh karena itu, penanganannya juga harus dengan upaya yang luar biasa.

"Untuk itu, pondok pesantren menjadi salah satu benteng utama oleh manusia dalam menangani korupsi. Setelah melewati benteng manusia, nanti akan diperkuat oleh benteng hukum Allah." Ungkap Gus Hanies.

Acara sarasehan ini dimoderatori oleh Mahasiswa UNNES Giat 5, Muhammad Umar yang sempat terpeleset saat menyebutkan jabatan Gus Hanies dengan sebutan wakil gubernur.

Selain acara sarasehan budaya, roadshow kali ini juga menampilkan Dr. Heru Mugiarso sebagai pemateri dalam acara workshop kepenulisan puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun