Mohon tunggu...
Nazila Imkani
Nazila Imkani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mataram

Try to learn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bingung

28 Oktober 2022   09:48 Diperbarui: 11 Februari 2023   19:53 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa sangat berat dan se-overthinking itu? Kedua beasiswa itu memberikan dana sebesar 600k per bulan selama 8 semester beserta pembinaan. Satu hal yang membuatku tidak mau melepas Beasiswa U-Go adalah karena penerimanya akan difasilitasi laptop (katanya). Posisiku saat itu adalah seorang mahasiswa Teknik Informatika yang berniat membeli laptop baru dengan spesifikasi yang tinggi. Akan tetapi, hal yang juga membuatku tidak mau melepas Beasiswa Etos ID adalah karena UKT kuliah kami akan dibayarkan selama 8 semester serta pembinaan-pembinaannya diberikan secara offline, artinya kita berinteraksi secara langsung dengan fasilitator dan teman-teman awardee lainnya.

Seringkali, dalam benakku tetap saja terbayang-bayang, jika aku mengambil keduanya, aku akan mendapatkan 1,2 juta setiap bulan. Siapa yang tak tergiur dengan itu. Urutan seleksi panjang telah aku ikuti, mulai dari Beasiswa U-Go yang mensyaratkan Esai, Surat Keterangan Bebas Narkoba yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit atau BNN (Badan Narkotika Nasional), sesi wawancara, dan sebagainya. Begitu pun dengan Beasiswa Etos ID di mana wawancara dilaksanakan secara offline yang membuatku bersyukur bisa melewati itu semua.

Dengan penuh bingung dan bimbang, aku mendiskusikan ini dengan keluargaku. Pertama, aku yakin tidak akan ada apapun jika aku mengambil keduanya secara diam-diam dengan syarat aku tidak boleh memposting apapun yang berkaitan dengan kedua beasiswa itu. Namun, aku kembali berpikir kemudian bertanya kepada kakak-kakakku, "is it right?" Aku menjadi tidak tenang dan was-was jika suatu saat ketahuan. Salah satu kakakku mengatakan tidak apa-apa, yang lainnya mengatakan ambil salah satunya saja karena was-was selama 8 semester itu sangat menyiksa.

Di samping itu, aku juga berdoa kepada Allah SWT meminta ditunjukkan manakah pilihan terbaik yang harus aku pilih.

Entah diskusi yang ke berapa, tanggal 28 Agustus 2022 dengan keyakinan akhirnya aku memutuskan untuk memilih Beasiswa Etos ID dengan pertimbangan bebas ukt dan pembinaan offline yang pastinya terbaik bagi aku untuk saat ini. alhamdulillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun