Mohon tunggu...
Nazih Kahfi
Nazih Kahfi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah Ayat-Ayat Pemicu Radikalisme Untuk Menciptakan Pemikiran Islam yang Moderat

14 Agustus 2022   23:37 Diperbarui: 15 Agustus 2022   00:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            Munculnya berbagai fenomena radikalisme agama seperti ISIS, gerakan islam radikal seperti Hizbullah, FPI, dll sampai terorisme yang terjadi di Indonesia dengan melakukan pengeboman masal, merusak tempat ibadah dan fasilitas umum, serta membunuh orang yang tidak bersalah dengan berkedok jihaD merupakan perilaku yang sangat bertentangan dengan prinsip ajaran Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin. Minimnya pengetahuan agama menyebabkan seseorang salah mengartikan ayat al-qur'an terutama ayat tentang perintah perang dan jihad. Islam adalah agama yang cinta damai. Al Qur'an juga menjelaskan bahwa tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam sebagaimana firman Allah dalam QS Al Baqarah ayat 256 yang artinya "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat...". Dengan landasan itulah seharusnya menjadikan umat islam memiliki sikap toleransi kepada umat non muslim sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah dalam peristiwa Piagam Madinah.

 

            Indonesia adalah negara negara multikultural. Dengan banyaknya keberagaman tersebut maka di Indonesia rawan terjadi konflik baik dalam aspek keagamaan maupun kemasyarakatan. Untuk itu diperlukan sikap yang tepat dalam berinteraksi ditengah-tengah kehidupan masyarakat multikultural. Moderasi beragama merupakan sikap yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia. Sikap ini juga harus dimiliki oleh seluruh warga Indonesia. Konsep moderasi beragama tidak bisa terlepas dari sikap toleransi, perdamaian, dan keadilan. Hal ini senada dengan ajaran Islam yang memerintahkan untuk memiliki sikap toleransi terhadap orang yang memiliki perbedaan dengan kita. Dengan diterapkannya sikap moderasi beragama pada diri seseorang maka akan menghindarkannya dari sikap ekstrem dan fanatik yang berlebihan dalam beragama. Sikap moderasi beragama menjadi faktor utama yang menjembatani terciptanya kehidupan yang damai dan harmonis ditengah-tengah masyarakat multikultural seperti Indonesia. seseorang yang memiliki pemikiran Islam yang moderat akan senantiasa menjunjung toleransi yang tinggi serta tidak akan mudah mengkafirkan orang lain. Sebagai muslim sekaligus warga Indonesia yang baik maka kita harus senantiasa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Berbuat baik merupakan suatu keharusan termasuk kapada non muslim selama orang tersebut tidak menghina dan merendahkan agama Islam

 

  1. KESIMPULAN

 

            Al Qur'an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Di dalamnya berisi ajaran, aturan, dan larangan mengenai persoalan dimuka bumi. Namun Al Qur'an tidak boleh hanya dipahami secara tekstual tetapi harus dipahami secara kontekstual dan mempertimbangkan Asbabun Nuzulnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman penafsiran. Seperti QS Al Baqarah ayat 190-191 dan QS At Taubah ayat 5 bila dipahami secara tekstual maka akan memicu radikalisme karena ayat tersebut secara teks berisi perintah berperang. Namun setelah dipahami lebih lanjut ternyata peperangan yang di perbolehkan dalam islam adalah peperangan yang bersifat defentif. Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin. Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki sikap toleransi dan moderasi beragama. Dengan sikap demikian maka akan menciptakan kehidupan yang tentram dan damai.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Cahyadi, Aryadi. 2019. "Perang dalam perspektif Al Qur'an (Studi Muqarin Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir". SKRIPSI. IAIN Curup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun