Mentari mulai tersenyum meski malu malu. Jama'ah masjid sudah mulai keluar dari mesjid. Dan Pak Hidayah, Ketua RT sudah menggenggam lembaran uang untuk di masukkan ke infaq. Namun, ia tidak melihat ada kotak infaq disana.Â
"Asrii, dimana kotak infaq nya? Apakah sudah dipindahkan?" Tanya Pak Hidayah pada Pak Asri, pengurus masjid tersebut.
"Tidak pak, kotak infaq biasanya selalu disini". Sanggah Pak Asri.Â
Jama'ah lain yang ingin berinfak juga kebingungan. Banyak yang bingung dengan hilangnya kotak infaq secara tiba-tiba. Beberapa jama'ah mulai heboh. Ada yang bilang dicuri, dipindahkan, bahkan ada yang bilang dicuri tuyul.Â
Ani dan Nana tertawa menyaksikan kejadian tersebut dari jauh.Â
"Panik ngga tuh". Ujar Nana
Dan mereka tertawa riang kembaki.Â
Tiba-tiba, seorang pria paruh baya dengan pakaian kokonya berlari ke arah mesjid. "di dekat sana ada kotak infaq." Ujarnya sambil menormalkan deru napasnya.Â
"Dimana pak? Jelas jelas dong". Balas salah seorang warga.
"Di kuburan dekat taman". Jawab bapak tersebut sembari menunjuk ke arah kuburan.Â
Dan jama'ah masjid yang didominasi pria paruh baya pergi menuju ke lokasi yang ditunjukkan.Â