Beribu tanya bermunculan silih berganti, semakin aku ikuti fikiran itu semakin aku terpuruk dengan keadaan ku... aku tak mau semua ini. Please malam,,,, apakah kau mendengar perkataanku meski hanya dalam tulisan, tak bisakah kau merasakan setiap kebimbangan yang ku rangkaikan dalam tiap kata-kataku?????
Malam seandainya kau adalah manusia yang bisa aku ajak untuk bicara dan mencurahkan isi hatiku, kan kujemput engkau saat ini juga ku bawa kau disisiku bahkan lebih dekat dari siapapun. Karna kegundahan yang ada dalam dada ini tak mampu ku ungkap dan tak mampu kurangkai dalam perkataan. Malam temani aku saat ini hingga aku lupa denag semua resah ini dan kemudian sadar siapa diri ini, kemana diri ini akan melangkah, serta sadar bahwa hidupku ini adalah bagian dari takdir dari-Nya yang harus aku jalani.
Kemudian aku bicara pada diriku sendiri, aku harus mampu lewati ini semua meski sendiri....... "
Sedikit tulisan ini masih membuatku bingung tapi yang jelas aku tahu isi hatinya dan smua tentang kehidupannya setelah aku membaca lembar demi lembar berikutnya. Memang kehidupannya unik bahkan belum pernah aku menemukan kehidupan seperti itu di dunia ini. Tapi akupun mau seperti Dewi jikalau ditanya dan harus memilih,,,,,,, bahkan setiap orangpun masti mau menjalani kehidupan seperti Dewi jika tau hal yang ada dibalik cerita Dewi dalam tiap rangkaian kata-katanya kepada malam.
Akupun mulai bertanya kepada malam, memang orang lain tak tau tentang kehidupan Dewi tapi aku tau sekarang. Aku berharap bisa seperti dia, malam sampaikan pada takdirku agar sama bisa mengikuti jalannya. Malam jangan kau hanya diam.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H