Ditengah perjalanan kerumah dewi aku jadi tambah penasaran yang dikatakan oleh Rian, tapi ku tetep bercanda dengan gadis cilik ini.
"Hai Rik!!!!!" sapa Dewi dari kejauhan
"Hai dewi,,,,,,, aduuhh kangen banget aku.. kamu dah nikah ??? koq ngga ngundang aku sih???" tanyaku terus
"Emmm... masuk dulu deh... aku juga kangen ma kamu,,, kapan datang??? Tanya Rika
"Tadi pagi...  " jawabku
"btw mana suamimu....???? lagi kerja ya?"
"He'em..." Jawab Dewi singkat
Aku juga ketemu ma orang tuanya dan kami ngobrol, aku dan Dewi cerita tentang masa-masa SD dulu. Pokoknya hari itu adalah hari bahagiaku bisa ketemu dengan orang-orang yang berarti dalam hidupku.
Setelah cukup lama aku main kerumah teman-temanku, aku harus pulang nanti dicari kakekku. Kemudian aku pamit dan pulang. Setelah sampai rumah aku buka lembaran demi lembaran yang aku temukan dikamar Dewi saat aku diajak masuk melihat-lihat ruang kerja yang berserakan kertas-kertas pekerjaannya. Aku mulai baca satu demi satu. Disitu tertuliskan isi hatinya,
" Malam, maukah kau menemaniku untuk terjaga malam ini? Aku merasa sendiri meski aku jadi satu dengan keluarga serta suamiku sendiri. Aku merasa terasing, setiap kekurangan satu demi satu muncul memberi sebuah keraguan serta keputus asaan dalam diriku. Aku begitu bodoh,,,, aku memang manusia bodoh yang selalu saja membiarkan diri ini dipermainkan oleh perasaan-perasaan yang tidak masuk akal.
Begitu lemahkah diriku menghadapi smua keadaan ini?? haruskah aku terpuruk dengan kelemahanku??? tidak, tegaskan diri ini,,, Tuhan ku !!!!! ku yakin dibalik ini semua ada rencana-Mu untukku. Salahkah bila aku berharap??? salahkah bila aku seperti ini???