Inovasi Produk Briket Bio-arang dari Daun Tebu". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024 pukul 09.00 WIB di Balai Desa Gondoharum. Peserta workshop merupakan kelompok karang taruna Desa Gondoharum yang berusia produktif sehingga memiliki etos kerja yang tinggi.
Kudus - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang melaksanakan GIAT 9 di Desa Gondoharum melakukan kegiatan inovatif yang terangkum dalam "Workshop Kewirausahaan:Umar selaku ketua karang taruna menyampaikan apresiasinya terhadap ide kreatif dan inovatif mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Gondoharum dalam memanfaatkan limbah daun tebu yang tidak dimanfaatkan dengan baik.Â
Inastiyani sebagai pemandu kegiatan ini menjelaskan bahwa pengolahan limbah daun tebu menjadi briket bio-arang dapat menjadi salah satu potensi unggulan dan peluang usaha di Desa Gondoharum. Hal ini dikarenakan limbah tebu yang tidak diolah dengan baik dan aman oleh masyarakat.
"Pembakaran  merupakan cara yang tidak aman untuk mengolah limbah daun tebu karena dapat memicu kebakaran dan menimbulkan polusi udara. Oleh karena itu, briket bio-arang dari daun tebu merupakan salah satu solusi praktis dan aman untuk mengolah limbah daun tebu," ujar Inastiyani.
Berikut contoh rekomendasi logo produk briket bio-arang dari daun tebu yang didesain oleh Inastiyani.
Dilansir dari kanal YouTube Punca Media, briket merupakan produk yang banyak diminati saat ini, bahkan di luar negeri seperti di daerah Timur Tengah dan Eropa. Hal itu disebabkan kebanyakan orang di sana mengonsumsi makanan yang dipanggang.
Berikut cara pembuatan briket bio-arang dari limbah daun tebu yang telah kering. Alat dan bahannya antara lain: