Mohon tunggu...
Nazaruddin Falakh
Nazaruddin Falakh Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Sebelas Maret

saya merupakan mahasiswa perencanaan wilayah dan kota universitas sebeas maret surrakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menurunya Kualitas Pendidikan di Indonesia, 2045 Indonesia Emas atau Cemas?

5 Desember 2024   08:05 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil survei PISA secara konsisten menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata negara-negara OECD. Hal ini mengindikasikan adanya masalah serius dalam sistem pendidikan kita. Rendahnya kemampuan siswa dalam literasi membaca, matematika, dan sains menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan di Indonesia perlu segera ditingkatkan. 

Penurunan kualitas pendidikan akan berdampak serius terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045. SDM yang berkualitas adalah kunci untuk memenangkan persaingan global. Jika kualitas pendidikan tidak segera ditingkatkan, maka Indonesia akan kesulitan bersaing dengan negara-negara lain yang memiliki kualitas SDM yang lebih baik.

Tentu penurunan kualitas ini sangat berpengaruh dalam terbentuknya sumber daya manusia yang lebih baik, hal ini dibuktikan banyak remaja di zaman sekarang lebih aktif membuka sosial media daripada harus membaca buku. Selain itu, penurunan kualitas pendidikan juga dapat memicu berbagai masalah sosial lainnya, seperti meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, dan kejahatan. 

Hal ini dikarenakan lulusan yang tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja akan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.

Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas pendidikan di Indonesia antara lain:

  • Kurikulum yang terlalu padat: Kurikulum yang terlalu padat membuat siswa kesulitan memahami materi dengan baik. Akibatnya, siswa lebih fokus pada menghafal daripada memahami konsep.
  • Kualitas guru yang belum merata: Kualitas guru yang belum merata di seluruh daerah menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Guru yang kurang kompeten akan kesulitan menyampaikan materi dengan efektif.
  • Fasilitas sekolah yang kurang memadai: Fasilitas sekolah yang kurang memadai, seperti perpustakaan, laboratorium, dan sarana teknologi, juga menjadi penghambat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Sistem penilaian yang belum berorientasi pada kompetensi: Sistem penilaian yang masih berorientasi pada hafalan dan nilai akhir membuat siswa kurang termotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Untuk mengatasi masalah penurunan kualitas pendidikan, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Mereformasi kurikulum: Kurikulum perlu dirancang agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa.

Meningkatkan kualitas guru: Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi guru.

Meningkatkan fasilitas sekolah: Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas fasilitas sekolah di seluruh daerah.

Menerapkan sistem penilaian yang berbasis kompetensi: Sistem penilaian perlu dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bekerja sama.

  • Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, diperlukan kerja sama dari seluruh komponen bangsa. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, diperlukan juga kepemimpinan yang kuat dan visioner untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Jika masalah tersebut tidak segera ditangani, maka cita cita bangsa Indonesia Emas 2045 justru dapat berubah menjadi Indonesia cemas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun