Mohon tunggu...
Nazar Amrullah
Nazar Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Manajemen Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Islamku Hanya Sebuah KTP?

17 Mei 2024   06:56 Diperbarui: 17 Mei 2024   06:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang telah melafadzakan kalimat tersebut maka secara tidak langsung suadah  berjanji kepada Allah Swt untuk menjalankan semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Namun, itu jika kita lihat dari realitas sosial  banyak yang masih terlailaikan oleh dunia dan lebih lagi oleh fenomena yang terjadi saat ini apalagi dengan perkembangan yang begitu pesat Ilmu Pengatahuan Teknologi dan Komunikasi. 

Padahal walau orang-orang islam tersebut lupa yakinlah tidak akan dan tidak mungklin mengurangi dzat Allah Swt. Kemudian yang kedua mereka sudah janji kepada nabinya untuk senantiasa menjalankan sunahnya baik itu ucapan, perbuatan, dan ketetapan beliau. Akan tetapi nyatanya banyak yang sudah lupa akan jasa-jasa yang telah beliau korbankan untuk kita semua. Kita bisa buktikan betapa kash sayangnya beliau terhadap kita ketika sakratul maut. Beliau tidak menyebut istri dan anak kesayangannya akan tetapi beliau  memikirkan kita. 

Seharusnya inilah yang menjadi motivasi kita agar senantiasa mengingat beliau dengan bersholawat kepada beliau. Namun apa yang terjadi kebanyakn dari kita masih lupa beliau. Masih jarang sholawat pada beliau ?? perlu kita ketahui bahwa kita sebagai manusia tidaklah sangat malu kepada para malaikat yang senantiasa bersholawat kepada nabi Muhammad SAW. Lalu apa alasan kita tidak mau bersholawat ??. yakinlah wahai saudara ketika kita jadiak kebiasaan bersholawat maka suatu saat nanti di yaumul akhir akan mendapatkan Syafaat oleh beliau dengann izin Allah Swt. 

Kemudian yang kedua adalah senantiasa mendirikan sholat 5 waktu dalam sehari. Akan tetapi sebagian besar dari kita masih lalai entah itu karena disenagaja atau ada kegiatan dunia yang kita lebih pentingkan dari panggilan Allah Swt. Kemudian bisa juga karena tidak tepat dalam hal sholat karena ada sesuatu pekerjaan yang kita anggap jika kita meninggalkan akan rugi padahal tidak. Bagaiamana juika Allah swt telah berfirman kalaulah orang-orang yang lalai sholat aja akan celaka yang terdapat pada surat Al-Maun apalagi orang yang sengaja meninggalkan sholat. 

Realitas yang penulis temukan masyarakat bahkan penulis juga pernah merasakan ketika panggilan Adzan berkumandang kita masih sibuk oleh urusan dunia walau. Bertanyalah pada diri kita apakah ini dikatakan  keislaman apada diri kita ???. seahrusnya kita lebih mengedepakan Allah, insyaa allah urusan dunia akan ikut dan akan di permudah. Kemudian yang ketiga adalah puasa Ramadhan 1 bulan karena sebuah perintah dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Akan tetapi perlu saudara ketahui apa sebenarnya hakikat puasa. 

Nah, puasa adalah menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Akan tetapi sebagian besar orang mengartikan menahan makanan yang masuk ke dalam tubuh ini. seharusnya yang kita jaga adalah bukan saja hanya makanan akan tetapi hati kita dari seagala hal yang buruk baik prasangka kita terhadap saudara atau ucapan kita yang dapat menyakitkan hati saudara kita.  Hal itu sebenarnya tidak membatalkan  namun  mengurangi pahala kita. Apakah saudara mau pahala puasa rusak gara-gara hal kecil sedangkan sudah lelah dari awal sahur sampai menjelang berbuka ??. maka dari itu perlu seorang muslim memperhatikan hal seperti ini agar ibadah kita tidak sia-sia. 

Kemudian yang kemempat adalah senantiasa mengeluarakan zakat apabila nisab sudah tercapai. Akan tetapi saat ini banyak sekali orang-orang yang malas. Padahal perlu kita ketahui bahwa dalam  harta kita itu ada hak milik orang lain. Dan yang terakhir dalah naik haji jika mampu. Nah disini ditekankan pada kemampuan orang yang sanggup. Banyak pejabat yang gajinya selangit tapi tidak ada keinginan untuk pergi dan tergugah hatinya. Hal ini perlu jadi hal yang dipikirkan oleh orang jika merasakan hal itu. hal diatas merupakan kewajian yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim agar keislamanya benar sudah matang. Kemudian untuk menyempurnakan keislaman kita melalui intraksi kita sesama manusia yakni selamatnya saudara kita dari ucapan dan perbuatan kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun